WAWANCARA EKSKLUSIF

Lis Darmansyah Ungkap Jurus Lolos ke DPRD Kepri, Tersentuh Tiap Jumpa Ibu-ibu Tua

Sosok Lis Darmansyah akan kembali menghiasi wajah-wajah di DPRD Provinsi Kepri.

HUMAS PEMKO TANJUNGPINANG
Lis Darmansyah 

Tribun : Kata banyak orang Pileg kali ini ongkosnya sangat mahal. Berapa Anda keluarkan biaya?

LD : Saya tidak bisa mengukur seberapa besar biaya politik yang sudah dikeluarkan oleh kawan kawan caleg lain. Namun bagi saya, politik itu tentu harus disertai dengan cost politik dan harus bisa dibedakan antara money politik dengan cost politik. Cost politik dalam setiap kompetisi politik memang tidak bisa dinafikan.

Sebagai contoh, kita adakan silaturahmi bersama masyarakat, ya sudah barang tentu kita menyediakan konsumsi walaupun ala kadarnya. Belum lagi kalau kita bual-bual di kedai kopi atau meminta pasangkan spanduk dan baliho, pastilah kita kasih uang minyak dan itu semua adalah bentuk cost politik.

Tribun : Boleh tahu, berapa total dana Anda habis selama tahapan Pileg 2019?

LD : Wahhhh kalau itu sulit ya untuk dijelaskan dalam bentuk nominal, yang jelas cost politik itu pasti ada. Untuk diketahui, selama masa kampanye ini hampir 300 lebih titik pertemuan dan silaturahmi saya lakukan bersama masyarakat. Salah satunya juga memberikan pendidikan politik. Saya cukup gencar mengkampanyekan bahaya money politic.

Tribun : Biaya dari aspek mana dan bentuk apa yang paling mahal dalam merebut suara masyarakat?

LD : Biaya waktu dan perasaan. Hehe.. Kenapa saya katakan biaya waktu dan perasaan, sebab selama masa kampanye hampir sebagian besar waktu saya curahkan untuk bertemu dan silaturahmi bersama masyarakat. Bahkan terkadang saya korbankan waktu dan perasaan rindu bersama keluarga.

Tribun : Di daerah mana suara Anda terbanyak ?

LD : Kalau soal perolehan suara, Alhamdulillah ya hampir di semua TPS ada suara walaupun itu sifatnya variatif. Namun karena jumlah pemilih terbesar ada di Tanjungpinang Timur, ya perolehan suara saya memang signifikan di daerah tersebut.

Tribun : Menurut Anda, faktor apa saja yang berpengaruh caleg itu dipilih ?

LD: Faktor utamanya adalah DUIT, tapi DUIT yang saya maksud di sini adalah singkatan dari Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal. Dalam usaha dan ikhtiar itulah terdapat salah
satunya uang yang saya sebut diawal sebagai cost politic.

Tribun : Bisa diceritakan pengalaman unik, sedih, lucu, paling berkesan saat kampanye ?

LD : Salah satu pengalaman yang sulit saya lupakan yakni ketika silaturahmi bertemu dengan ibu-ibu tua, saya langsung teringat almarhum Ibunda saya. Makanya saya senang jika dalam setiap sosialisasi tersebut ada ibu-ibu tua. Sebab paling tidak kehadiran mereka, sedikit mengobati kerinduan saya terhadap sosok seorang ibu.

Tribun : Apa harapan anda terhadap generasi muda yang juga ingin berkiprah di partai politik ?

LD : Tentunya kepada generasi muda bahwa kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa ini. Sehingga jangan pernah alergi apalagi apatis terhadap politik. Sebab sesungguhnya politik itu tergantung bagaimana kita memerankannya. Jika kita menjadi peran yang baik dalam politik maka baik pulalah politik itu, dan jika kita menjadikan politik sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak maka bermanfaatlah politik itu.(wahib waffa)

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved