S&P Naikkan Peringkat Utang Indonesia, Rupiah Terkerek Naik

Rupiah melaju karena efek keputusan S&P menaikkan peringkat utang Indonesia di atas level layak investasi atau investment grade pada hari ini.

tribunnews batam/dewi haryati
Aktivitas pertukaran uang asing di money changer PT Banda Mustikamas, Batam, Selasa (3/11/2015). Ilustrasi 

Secara rata-rata dalam 10 tahun terakhir, pendapatan riil per kapita Indonesia tumbuh meyakinkan sebesar 4,1%, jauh lebih tinggi daripada negara peers yang tercatat rata-rata sebesar 2,2%.

Ini menandakan dinamika ekonomi Indonesia yang konstruktif di tengah lingkungan eksternal yang penuh tantangan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut S&P, konsumsi merupakan kontributor utama terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diikuti oleh investasi sebagai kontributor yang cukup besar selama lima tahun terakhir.

Tren ini dinilai akan terus berlanjut jika pemerintahan Presiden Joko Widodo melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan investasi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia.

Di sisi fiskal, rasio utang pemerintah diperkirakan stabil selama beberapa tahun ke depan sebagai cerminan dari proyeksi keseimbangan fiskal yang juga stabil.

Rasio utang pemerintah terhadap PDB diperkirakan tetap sehat di bawah 30% seiring dengan terjaganya defisit fiskal dan pertumbuhan PDB.

Di sisi eksternal, keputusan BI menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 175 bps dianggap sebagai kebijakan yang proaktif sehingga Indonesia mampu mengatasi risiko yang bersumber dari kerentanan eksternal.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved