Ani Yudhoyono Meninggal
Ainun Habibie, Ani Yudhoyono, dan Tien Soeharto, Kisah 3 Ibu Negara yang Wafat Mendahului Suami
Inilah kisah 3 ibu negara yakni Tien Soeharto, Ainun Habibie, Ani Yudhoyono.
Melansir dari Mayo Clinic, kanker usus besar adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar (bagian terakhir dari saluran pencernaan).
Kanker usus besar biasanya terjadi pada seseorang di usia tua (lebih dari 50 tahun), meskipun itu bisa terjadi pada usia berapa pun.
Biasanya ditandai sebagai gumpalan kecil, sel non-kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar.
Seiring waktu beberapa polip ini dapat menjadi kanker usus besar.
Jika kanker usus besar berkembang, banyak perawatan tersedia untuk membantu mengendalikannya, termasuk pembedahan, terapi radiasi dan perawatan obat, seperti kemoterapi, terapi yang ditargetkan dan imunoterapi.
Kanker usus besar kadang-kadang disebut kanker kolorektal, yang merupakan istilah yang menggabungkan kanker usus besar dan kanker dubur, yang dimulai pada dubur.
Seorang yang mengalami kanker usus besar umumnya akan mengalami buang air besar secara terus menerus, pendarahan di dubur atau tinja, kelelahan, penurunan berat badan, dan lainnya.
Kanker inilah yang menggerogoti Ainun Habibie hingga akhirnya meninggal dunia pada 22 Mei 2010.
Seperti halnya SBY, saat itulah merupakan masa tersulit BJ Habibie yang ditinggalkan sang istri tercinta untuk selamanya.

Selain Ainun Habibie dan Ani Yudhoyono, ada satu lagi Ibu Negara yang wafat akibat sakit yang diderita.
Adalah Raden Ayu Siti Hartinah atau akrab disapa Tien Soeharto juga meninggal akibat suatu penyakit.
Kematian Tien Soeharto memang penuh kesimpang-siuran, banyak yang menyebutkan bahwa Tien Soeharto wafat akibat tembakan peluru panas yang menembus dadanya.
Namun terlepas dari bayang-bayang tersebut, Tien Soeharto ternyata sempat mengalami serangan jantung.
Salah seorang saksi detik-detik wafatnya Tien Soeharto adalah Jenderal Polisi Purnawirawan Sutanto yang pernah menjadi ajudan Soeharto dari tahun 1995 hingga 1998.
Menurut pengakuannya, seperti dilansir Tribun Jatim, saat itu, dia baru saja menemani Soeharto memancing di Anyer, Banten, pada Jumat, 26 April 1996.