Bikin Kesal, Penumpang Lion Air Mengaku Kursinya Dijual ke Orang Lain Meski Tak Telat Check In
Kali ini dirasakan oleh Muhammad Chozin Amirullah. Staf khusus Gubernur DKI Jakarta tersebut merasa dibohongi oleh Lion Air saat dirinya hendak ke
"Di counter 26 ditolak dengan alasan tidak melalui web check-in, di customer service ditolak dengan alasan terlambat check-in," kata Chozin.
Chozin pun akhirnya diantar ke counter 15 untuk menemui supervisor Lion Air. Lagi-lagi, jawaban yang diutarakan sama, yaitu Chozin dianggap terlambat check-in.
"Saya enggak tahu itu supervisor apa bukan, ya. Tapi customer service itu bilang atasannya," ungkap Chozin.
Akibatnya, Chozin pun mengganti pemberangkatannya dengan maskapai lain di hari yang sama dengan harga sekitar Rp 5 juta.
Chozin juga mengakui dirinya tidak akan menggunakan maskapai Lion Air hingga manajemennya diperbaiki.
"Saya enggak salah, menurut saya memang harus dibenahi. Saya sudah tobat, saya sudah tidak mau memakai lagi kalau manajemennya belum diperbaiki," pungkasnya.

Cerita Penumpang Lion Air Rela Buang Bawaan,Ditingggal pesawat hingga Anak Diminta Bawa Barang Berat
Kabar tak mengenakkan datang dari dunia penerbangan Indonesia.
Kali ini kembali menimpa penumpang pesawat Lion Air.
Penumpang mengaku dikecewakan dengan layanan yang dilakukan Lion Air.
Seperti Grid.ID kutip dari akun instagram @newdramaojol.id yang menuangkan kekecewaan satu keluarga calon penumpang.
Satu keluarga ini pun bertujuan untuk pergi ke Kualanamu, Medan.
Kendala dimulai kala maskapai tak mengizinkan barang bawaan yang dianggap terlalu banyak.
Sang penumpang sadar bahwa maskapai membatasi jumlah beban bagasi maksimum 7 kg per orang.
Kala itu ada 4 orang dewasa dan 2 anak kecil yang turut ikut dalam perjalanan tersebut.
Dengan barang bawaan 6 tas dan dua kantong plastik yang berisi makanan dan air mineral.