Bentrok di Pamulang, Dua Orang Kena Bacok, Dipicu Penarikan Mobil yang Menunggak Pembayaran
"Jadi jam lima sore itu ada kejadian dari leasing BFI, yang mana leasing BFI ini menggunakan tenaga eksternal dari rekan rekan anak Kupang. Kemudian y
Sehari setelah konvoi motor, seorang pemuda dari Desa Sampoabalo akan melakukan silaturami ke rumah saudaranya, melewati Desa Gunung Jaya sekira pukul 13.00 WIB.
Namun, saat melewati desa itu, pemuda tersebut dipanah dengan busur dari besi oleh pemuda dari Desa Gunung Jaya.
Akibatnya, pemuda Sampoabulo terluka di bagian dada sebelah kiri.
Kemudian korban melapor kepada warga desanya, yang kemudian melakukan penyerangan ke Desa Gunung Jaya.
Sebanyak 100 lebih warga Desa Sampaobulo menyerang sekira pukul 14.00 WIB. Ada pun 50 rumah di Desa Gunung Jaya dibakar beserta satu unit mobil dan satu unit sepeda motor.
"Aparat kepolisian dan TNI berusaha untuk meredam, melokalisir agar kejadian tersebut tidak meluas," ucap mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
• Bertemu Dinosaurus di Science Centre Singapura
• Ayah Bunuh Anak di Singapura, Ashley, Jangan Benci Ayahmu, Pergilah dengan Damai
• Hilang Selama Satu Pekan, Status Pencarian Kakek di Karimun Terus Dilakukan Tim Gabungan
• Warga Minta Bekas Galian yang Menewaskan Tiga Bocah di Batam Segera Ditutup
Akan tetapi, warga Desa Gunung Jaya melakukan serangan balik pada Kamis (6/6/2019) dengan melibatkan kelompok etnis tertentu.
Akibat serangan balik ini, dua orang meninggal dan beberapa lainnya luka-luka.
Oleh karena situasi itu, Polri menerjunkan 3 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob untuk melakukan pengamanan di perbatasan kedua desa.
Selain itu, diperbantukan pula 2 SST dari Komando Resort Militer dan satu SST dari Polres BauBau.
"Kapolda, bersama Danrem, Bupati serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat sudah melakukan rapat untuk meredam situasi di sana, dan semua warga diminta menahan diri," tuturnya.
"Karena, aparat kepolisian bersama TNI akan melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan perbuatan melawan hukum," tegas Dedi Prasetyo.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive, Hari Raya Idul Fitri yang semestinya damai dan saling bersilaturahmi, justru tak terjadi di Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6/2019).
Di sana, bentrokan berdarah justru terjadi di saat hari Lebaran pertama.
Berdasarkan laporan kepolisian, dua orang tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan intensif.