Militer Iran: Kami Bisa Saja Menembak Jatuh Pesawat AS yang Bawa 35 Prajurit
Bersama dengan pesawat tak berawak AS di wilayah itu juga ada pesawat P-8 Amerika dengan 35 orang di dalamnya. Pesawat itu memasuki wilayah udara kami
Laporan soal perintah Trump itu terjadi setelah Badan Penerbangan Federal AS (FAA) merilis instruksi supaya seluruh pesawat AS dilarang melintasi wilayah udara Iran.
Dalam instruksi daruratnya, FAA meminta seluruh maskapai untuk tidak terbang di Teluk Persia maupun Teluk Oman dikarenakan eskalasi politik dan militer.
FAA menyatakan, meski Iran tidak mungkin menargetkan penerbangan sipil, terdapat kekhawatiran dengan munculnya sennjata anti-pesawat dan jarak jauh.
Perintah itu sebenarnya ditujukan kepada maskapai AS saja. Namun sejak insiden MH17, banyak negara yang berpegang pada peringatan AS, Perancis, Inggris, maupun Jerman.
Ketua House of Representatives dari Partai Demokrat Nancy Pelosi mendesak Trump untuk segera berdiskusi dengan para sekutu untuk menurunkan tensi.
Sementara Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Republik Mitch McConnell mengatakan, pemerintahan Trump bergerak berdasarkan "respon yang dibutuhkan".
Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif dan militer AS menawarkan grafik yang menunjukkan jalur penerbangan dan di mana drone itu dijatuhkan.
Zarif menyatakan Iran sudah mengamankan sejumlah bagian dari drone yang ditembak jatuh di perairannya dan drone itu lepas landas dari Uni Emirat Arab.
Sementara peta yang dirilis oleh Komando Sentral AS di Twitter memperlihatkan drone itu jatuh di Selat Hormuz yang merupakan perairan internasional.
Trump menegaskan tidak ingin menciptakan perang di Timur Tengah. "Namun, mereka menembak jatuh drone. Saya tegaskan negara ini tak akan diam saja," katanya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Iran telah melakukan kesalahan yang "sangat besar", setelah menembak jatuh drone mata-mata milik AS.
"Iran membuat kesalahan yang sangat besar!" tulis Trump dalam akun Twitter miliknya, yang bereaksi atas serangan Iran.
Pasukan Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah drone jenis RQ-4 Global Hawk milik AS yang terbang di atas wilayah udara Iran.
Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, mengatkan jika tindakan menembak jatuh drone mata-mata itu sebagai pesan bahwa Iran akan mempertahankan perbatasannya.
"Kami menegaskan tidak ingin berperang tetapi kami siap merespon setiap pernyataan perang," kata Salami. Akan tetapi, AS membantah dan menyebut jika drone yang ditembak jatuh sedang berada di ruang udara internasional di atas Selat Hormuz.