Skandal 1MDB - Mahathir Tolak Kompensasi Goldman Sachs Rp 3,5 Triliun: Itu Hanya Kacang Tanah
Mahathir mengatakan, kompensasi yang ditawarkan Goldman Sachs sangat "tidak memadai" dan nilai tersebut dikatakan hanya "kacang tanah".
TRIBUNBATAM.ID, BANGKOK - Gugatan pemerintah Malaysia kepada bank asal AS, Goldman Sachs terkait skandal 1MDBm sehingga sidang ditunda hingga September 2019 nanti.
Hal ini karena pihak Malaysia menolak kompensasi yang ditawarkan Goldman Sachs sebe4sar US $ 241 juta atau sekitar Rp 3,45 triliun terkait skandal 1MDB tersebut.
Goldman Sachs adalah bank investasi global yang memfasilitasi penerbitan obligasi bagi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan investasi yang didirikan oleh pemerintahan di masa Najib Razak.
1MDB kemudian menjadi bancakan kelompok lingkaran kekuasan Najib Razak dan disebut-sebut sebagai skandal korupsi terbesar di dunia.
• Inilah Sosok Gadis Cantik yang Dilamar dengan Mahar Uang Setengah Miliar, Emas, Rumah dan Mobil
• Isu Transisi Pemerintahan Malaysia Terjawab. Mahathir: Saya Paling Lama 3 Tahun, Setelah Itu Anwar
• Presiden Turki Erdogan Ucapkan Selamat pada Wali Kota Istambul Terpilih, Ternyata Ini Oposisinya Loh
Departemen Kehakiman AS memperkirakan US $ 4,5 miliar atau sekitar Rp 62,5 triliun disalahgunakan dari Malaysia antara 2009 dan 2014
Jaksa penuntut Malaysia sebelumnya telah mengeluarkan surat panggilan kepada tiga kantor Goldman Sachs yang mengharuskan mereka menanggapi tuntutan pidana
Kasus pidana Malaysia terhadap Goldman Sachs melibatkan obligasi sebesar US $ 6,5 miliar.

Sidang terhadap Goldfman Sachs ditunda hingga September sehari setelah Mahathir menyatakan menolak kompensasi yang ditawarkan bank tersebut sebesar US$241 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun, dalam wawancara dengan CNBC.
Mahathir mengatakan, kompensasi tersebut sangat "tidak memadai" dan nilai tersebut dikatakan hanya "kacang tanah".
Goldman Sachs secara konsisten membantah melakukan kesalahan.
Pada hari Senin, seorang pengacara untuk bank mengatakan Goldman Sachs (Asia) LLC, yang berbasis di Hong Kong, baru menerima panggilan seminggu lalu sehingga tidak punya waktu cukup untuk menanggapinya.
Panggilan lain yang dikeluarkan untuk unit bank di Singapura dengan hanya tiga dari empat tuduhan.
"Dalam keadaan seperti itu, kami meminta tanggal lain... sehingga kami akan memiliki cukup waktu untuk menerima instruksi dari klien kami," kata pengacara Goldman Sachs, Hisyam Teh, kepada pengadilan.
Pengadilan kemudian menetapkan 30 September untuk persidangan.
Desember lalu, jaksa penuntut Malaysia telah mengajukan tuntutan terhadap tiga kantor Goldman Sachs.
Bank tersebut dituduh menyesatkan investor dengan membuat pernyataan yang tidak benar dan menghilangkan fakta-fakta kunci sehubungan dengan penerbitan obligasi 1MDB.
Saat ini, mantan PM Malaysia Najib Razak juga menjalani sidang terkait kasus tersebut, sementara seorang pengusaha yang dianggap otak dari skandal 1MDB, Jho Low, masih buron.
Najib, yang kalah dalam pemilihan umum tahun lalu, menghadapi 42 tuntutan pidana terkait kerugian di 1MDB dan entitas negara lainnya. Dia mengaku tidak bersalah.
Pihak Goldman Sachs berdalih, beberapa mantan pejabat pemerintah Malaysia dan 1MDB berbohong tentang bagaimana hasil dari penjualan obligasi akan digunakan.
Malaysia mengatakan, pihaknya sedang menelusuri kesepakatan obligasi senilai US $ 7,5 miliar atas kesepakatannya dengan 1MDB.
Uang dari skandal 1MDB ini menyebar dalam berbagai pentuk protofolio dan aset, setidaknya di tujuh negara.
Tidak hanya Malaysia, Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah mendapatkan sejumlah aset yang ada di AS dalam berbentuk properti, benda berharga hingga hasil pencucian uang lainnya dari Low Taek Jho alias Jho Low dan anak tiri Najib Razak, Riza Aziz.
Beberapa seleb Hollywood disebut-sebut menerima cipratan dari uang kotor tersebut, namun hanya dua orang yang mengembalikan hasil pemberian Jho Low, yakni Leonardo DiCaprio, berbentuk lukisan serta Miranda Kerr, kekasih Jho Low, dalam bentuk perhiasan.
DiCaprio dilaporkan telah menyerahkan lukisan Picasso dan Basquiat yang ratusan juta dolar AS, sementara Miranda Kerr mengembalikan perhiasan senilai US $ 8 juta.

Beberapa seleb lain yang dekat dengan Jho Low adalah Paris Hilton, bahkan disebut-sebut memberi hadiah mobil mewah kepada Kim Kardhasian, namun tidak ada konfirmasi mereka menerima hadiah.
Sindir Pejabat UMNO
Ketua Pemuda PKR Akmal Nasir menyindir para pejabat Umno (partai berkuasa yang digulingkan) untuk meniru Leonardo DiCaprio dan Miranda Kerr yang telah mengembalikan hadiah dari skandal 1MDB.
Dia mengatakan, kedua selebritis itu telah bekerja sama sepenuhnya dengan Departemen Kehakiman AS dan memilih cara "berani" untuk membersihkan nama mereka dari uang haram tersebut.
"Mereka tidak ingin terlibat langsung atau menerima dana haram. Bisakah kita berharap integritas dan etika yang sama (dari Umno)?" tanya Akmal.
Umno diduga telah menerima dana hingga RM212 juta atau sekitar Rp 742 miliar dari aliran dana 1MDB.
KPK Malaysia atau SPRM telah membekukan sebanyak 900 rekening para pejabat Malaysia, termasuk rekening kantor cabang Umno.
Akmal juga menanggapi Wakil Presiden Umno, Mohamad Hasan yang mengatakan jika terbukti dana partai berasal dari 1MDB, mereka tidak dapat mengembalikan dana tersebut karena pemerintah telah membekukan rekening mereka.
"Komitmen Umno adalah untuk menghormati proses, dan untuk memberikan kerja sama penuh kami tanpa campur tangan. Aneh bahwa seorang anggota parlemen meminta saya untuk menghindari proses hukum," kata Mohamad Hasan.
Namun Akmal, yang adalah anggota parlemen Johor Baru, mengakui komitmen Mohamad Hasan terhadap supremasi hukum.
"Mungkin kita harus memahami beban dan tantangan yang dihadapi Hasan untuk menyembuhkan Umno. Dia mungkin memiliki potensi - tetapi bagaimana dengan yang lain?
"Jika kepemimpinannya dibayangi oleh pengaruh Najib, bagaimana bisa Umno berubah?" katanya dalam sebuah pernyataan, Senin (24/6/2019), seperti dilansir The Star Malaysia.
Pekan lalu, sprm mengatakan, mereka berharap bisa mengembalikan RM270 juta dana negara yang dicuri dari skandal 1MDB.
Jumlah itu berasal dari 41 orang, partai politik, dana perwalian dan badan usaha yang dikatakan telah menerima uang dari mantan perdana menteri Najib Razak melalui rekeningnya di AmBank.
Sebagian dana itu disebut-sebut berasal dari SRC International yang sebelumnya merupakan anak perusahaan 1MDB, namun kemudian diambil alih oleh Kementerian Keuangan yang saat itu juga dirangkap oleh Najib.
Bahkan, Latheefa Koya merilis 41 nama tersebut, sebagian besar memang berasal dari lingkaran politik Barisan Nasional., terutama sekali Umno.
Hingga saat ini, pemerintah Malaysia telah memulihkan aset senilai RM919 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun dari skandal 1MDB
Komisioner SPRM Latheefa Koya mengatakan, aset yang kembali ini termasuk dari perusahaan produksi film Red Granite Pictures milik Riza Aziz dan Park Lane Hotel di New York.
Uang 1MDB yang diperoleh dari Red Granit diperkirakan bernilai US $ 60 juta, sementara dana dari hutel mewah di Manhattan milik Jho Low, Park Lane Hotel, bernilai US $ 140 juta.
Aset itu dipulihkan melalui Departemen Kehakiman AS.
Selain itu, Malaysia juga berhasil melelang kapal pesiar mewah Equanimity milik Jho Low yang ditangkap dan disita berkat bantuan Indonesia di Bali, senilai Rp 1,2 triliun.
