PILPRES 2019

Alasan Prabowo-Sandi Tak Hadiri Sidang Putusan MK, Andre: Kalau Ada Gula Pasti Ada Semut Dong

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipastikan tidak akan menghadiri sidang putusan sengketa pilpre

Wartakota/Adhy Kelana
Alasan Prabowo-Sandi Tak Hadiri Sidang Putusan MK, Andre Rosiade: Kalau Ada Gula Pasti Ada Semut Dong 

Alasan Prabowo-Sandi Tak Hadiri Sidang Putusan MK, Andre Rosiade: Kalau Ada Gula Pasti Ada Semut Dong

TRIBUNBATAM.id - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipastikan tidak akan menghadiri sidang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi pada Kamis (27/6/2019).

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengatakan, Prabowo-Sandi sengaja tidak hadir agar tak menarik massa untuk datang ke sekitar Gedung MK.

"Kalau dia (Prabowo) datang, bakal datang dong pendukungnya. Enggak datang aja pendukungnya masih ada yang datang. Kalau ada gula, ada semut dong. Datang itu berbondong-bondong pendukungnya kalau mereka datang," kata Andre di Media Center Prabowo-Sandi, dikutip Tribunbatam.id dari Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Prabowo sendiri sebelumnya telah menghimbau para pendukung tak perlu datang ke gedung MK selama proses sidang sengketa pilpres berlangsung.

Namun, sejumlah pendukung Prabowo dari unsur Persatuan Alumni 212 mengaku akan tetap turun ke jalan saat pembacaan sidang putusan.

Reaksi Wiranto Soal Rencana Aksi Ormas FPI saat Sidang Putusan MK: Yang Diperjuangkan Apa?

Hanoi FC Tantang Pemenang PSM Makassar vs Becamex Binh Duong di Final Piala AFC 2019 Zona ASEAN

PSM Makassar vs Becamex Binh Duong, JK Prediksi Tim Juku Eja Menang & Lolos ke Final Piala AFC 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Dirawat di Ruang ICU RS, Asma Kambuh Karena Kecapekan

Terkait hal itu, Andre mengaku pihaknya tidak bisa melarang masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Namun, ia menegaskan bahwa kehadiran masyarakat di sekitar gedung MK itu bukan atas instruksi Prabowo atau BPN.

Menurut dia, Prabowo sendiri hanya akan menonton sidang putusan MK dari kediamannya di Hambalang atau Kertanegara. Ia berharap para pendukung juga bisa melakukan hal serupa.

"Seluruh pendukung diharapkan ada di rumah, nonton dari televisi masing-masing," kata politisi Partai Gerindra ini.

Andre mengatakan, saat ini Prabowo masih berada di Jerman untuk mengurus beberapa hal, termasuk cek kesehatan dan bisnis pribadi.

Meski demikian, dia memastikan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut akan tiba di Indonesia sebelum pengumuman hasil sidang MK pada Kamis (27/6/2019). (Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Prabowo-Sandi Pilih Tak Hadiri Sidang Putusan MK")

Wiranto Angkat Bicara Soal Rencana Aksi Ormas di Gedung MK

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto angkat bicara soal rencana aksi ormas pada saat pengumuman sidang MK, Kamis (27/6/2019) mendatang.

Satu di antara ormas yang disebut bakal turun ke jalan adalah Front Pembela Islam (FPI).

Menanggapi hal itu, Wiranto lantas menanyakan pada yang diperjuangkan para ormas tersebut.

"Yang diperjuangkan apa? Tadinya FPI kan dukung Prabowo-Sandi tatkala yang didukung mengatakan ayo kita damai saja, menjaga suasana bersahabat, terima keputusan MK, apapun keputusan itu," kata Wiranto dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (25/6/2019).

"Lalu kalau FPI turun ke jalan apa yang diperjuangkan, saya mau tanya," imbuhnya.

Dikutip dari kompas.com, Wiranto mengatakan tak segan akan mencari dan menangkap ormas yang rusuh saat pengumuman sidang MK nanti.

 PSM Makassar vs Becamex Binh Duong, JK Prediksi Tim Juku Eja Menang & Lolos ke Final Piala AFC 2019

 Oknum Polisi yang Marah-marah Karena Diminta Bayar Teh Rp 1.000 Minta Maaf ke Pedagang Nasi Bebek

 Kaget Istri Punya Utang Rp 1,8 Juta, Pria Asal Grobogan Ini Banting Anak Kandung Berusia 2 Tahun

"Kalau ada yang nekat, ada demonstrasi, bahkan menimbulkan kerusuhan, saya tinggal cari saja," ujarnya.

"Demonstrasi itu kan ada yang mengajak, ada yang mendorong, menghasut, nanti kan kita tinggal tahu siapa tokoh yang bertanggung jawab itu."

"Tinggal kami cari tokohnya, kami tangkap saja karena menimbulkan kerusuhan," sambungnya.

Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei, IPW: 4 (Purn) Perwira Tinggi & Menengah, 1 Preman, dan 1 Anak Kyai
Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei, IPW: 4 (Purn) Perwira Tinggi & Menengah, 1 Preman, dan 1 Anak Kyai (Kompas.com)

Menurut Wiranto, kebebasan tidak boleh menganggu keamanan nasional.

"Kebebasan tidak boleh ganggu keamanan nasional, ada toleransi hukum. Jika toleransi hukum dilanggar, dilewati, ya kita tinggal menindak saja kok siapa tokohnya itu," ucapnya.

BPN Imbau Pendukung Prabowo Tak Datang ke MK

Imbauan untuk para pendukung agar tidak mendatangi MK disampaikan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (24/6/2019), seperti mandat yang disampaikan oleh Prabowo, pihak BPN ingin masyarakat lakukan kegiatan damai.

"Seperti Pak Prabowo sampaikan bahwa upaya akhir kami adalah konstitusional melalui MK," ujar Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar.

 PSM Makassar vs Becamex Binh Duong, JK Prediksi Tim Juku Eja Menang & Lolos ke Final Piala AFC 2019

 BP Batam Revisi Perka No 10/2019, Apindo Batam Berikan Apresiasi, Sebut BP Batam Cepat Tanggap

 Presiden Iran Sebut Trump Keterbelakangan Mental, Ingin Negosiasi Tapi Keluarkan Sanksi Baru

"Dipimpin Mas BW (Bambang Widjojanto, Ketua Tim Hukum BPN), untuk relawan, pendukung, masyarakat, kami imbau lakukan kegiatan damai, berdoa dan sebagainya," kata Dahnil Anzar, di Jakarta, Senin (24/6/2019).

Meski sudah memberi imbauan, Dahnil Anzar mengakui pihaknya tidak bisa melarang masyarakat yang nanti akan menggelar aksi demi menyalurkan aspirasi.

Dahnil Anzar menegaskan hal itu sudah di luar wewenang BPN dan tak ada kuasa untuk melarang warga yang menggelar aksi.

"Kalau ada mobilisasi massa itu di luar instruksi kami. Tapi kami tak punya kuasa melarang hak konstitusi warga," ujar Dahnil Anzar.

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Ifa Nabila)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved