Bongkahan Batu Jatuh di Objek Wisata Air Terjun Pulau VII Langkat, 3 Orang Pengunjung Tewas

Bongkahan batu jatuh dari ketinggian menimpa wisatawan di Pemandian Air Terjun Pulau VII Pantai Salak Dusun Kwala Gemuk, Desa Namosialang

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
Tiga wisatawan meninggal dunia di pemandian air terjun, di lokasi Pulau VII Pantai Salak Dusun Kwala Gemuk, Desa Namosialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Minggu (23/6/2019). 

TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Objek wisata Air Terjun Pulau VII Pantai Salak, Dusun Kwala Gemuk, Desa Namu Sialang, Langkat, Sumatera Utara tetap dibuka bagi pengunjung, pasca-insiden tewasnya tiga wisatawan karena tertimpa reruntuhan batu di objek wisata tersebut.

Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnold Hasibuan mengatakannya, penutupan baru akan dilakukan jika terdapat unsur pidana.

"Nanti kalau ada pidana, baru bisa ditutup. Artinya, pengunjung tetap dieperbolehkan datang," katanya, Selasa (25/6/2019).

Namun, pengunjung harus mempertimbangkan faktor keselamatan.

Apalagi jika situasi tidak memungkinkan, misalnya terkait dengan cuaca yang sedang tidak baik, dia menyarankan untuk tidak memaksakan diri.

Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Irwan Syahri mengatakan, kondisi cuaca harus diperhatikan oleh pengunjung ketika berkunjung ke tempat wisata.

Inem Teriak Minta Tolong, Wajah dan Badannya Melepuh Setelah Dibakar Anak Tirinya

Jadwal Perempat Final Copa America 2019, Brasil vs Argentina Berpeluang Terjadi di Semifinal

Jelang Tinju Dunia Manny Pacquiao vs Keith Thurman, Petinju Amir Khan Berharap Manny Pacquiao Menang

AFC CUP 2019 - Jadwal PSM Makassar vs Becamex Binh Duong Semifinal Leg 2, Rabu (26/6) Sore

Beberapa hari sebelum kejadian, cuaca buruk terus terjadi.

"Kemarin hujan terus. Kalau sekarang ini sudah cerah," katanya.

Berusia 2 tahun hingga karena Utang Rp 1,8 Juta Diberitakan sebelumnya, tiga warga Medan tewas setelah tertimpa longsoran bebatuan/tebing di pemandian Air Terjun Pulau VUI Pantai Salak, di Dusun Kwala Gebuk, Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (23/6/2019) siang.

Kasubag Humas Polres Langkat, AKP Arnol Hasibuan menyebutkan, tiga korban meninggal atas nama Irham Efendy Lubis (38), Raedah (37), dan Rahel Qori (9) merupakan warga medan.

Terjadi siang hari

Bencana alam longsor memakan korban di Kabupaten Langkat.

Bongkahan batu jatuh dari ketinggian menimpa wisatawan di Pemandian Air Terjun Pulau VII Pantai Salak Dusun Kwala Gemuk, Desa Namosialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Minggu (23/6/2019)

Bencana longsor ini terjadi sekitar pukul 13.20 WIB.

Tiga wisatawan lokal meninggal dunia di tempat, setelah tertimpa bongkahan batu akibat longsor, dikabarkan ada dua orang lainnya alami luka-luka, masih didata identitasnya.
Meninggal Dunia - Tiga wisatawan tertimpa bongkahan batu longsor di lokasi Pulau VII Pantai Salak Dusun Kwala Gemuk Desa Namosialang Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat, Minggu (23/6/2019)
Meninggal Dunia - Tiga wisatawan tertimpa bongkahan batu longsor di lokasi Pulau VII Pantai Salak Dusun Kwala Gemuk Desa Namosialang Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat, Minggu (23/6/2019) (TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN)

Kejadian nahas ini, bermula saat korban sedang mandi di bawah air terjun, tiba-tiba batu dari atas dinding air terjun menggelinding jatuh ke bawah, sehingga menimpa para korban yang sedang mandi.

Ketiganya, Irham Efendi Lubis (38) warga Jalan Baut Marelan, Raidah (37) IRT warga Istiqomah Medan Helvetia, Rahel Qori (9) , pelajar, Jln Baut Marelan, Medan Labuhan.

"Saat ini para korban telah dibawa menuju ke rumah sakit Tanjung Selamat untuk dilakukan visum," kata Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Teuku Fathir Mustafa.
 

Korban satu keluarga

Informasi terbaru, ternyata ada enam korban.

Tiga tewas dan tiga lagi luka-luka. 

Hasil identifikasi Polres Langkat, para korban merupakan satu keluarga.

"Ada korbannya enam orang, tiga meninggal dunia dan tiga lagi luka-luka.

Mereka satu keluarga.

Mereka pergi rekreasi, mandi-mandi pakai ban, tiba-tiba ada bongkahan batu dari atas air terjun jatuh menimpa mereka," kata Kasubbag Humas Polres Langkat AKP Arnold.

Belakangan diketahui, Irham merupakan tersangka pelemparan polisi saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumut, 24 Mei lalu.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto saat dikonfimasi membenarkan hal tersebut.

"Iya, dia salah satu tersangka yang sempat ditahan beberapa waktu lalu," kata Dadang, Senin (24/6/2019).

Atas kejadian tersebut, pihak Polrestabes Medan terpaksa menutup penanganan kasus yang menjerat Irham.

Sebelumnya, Irham ditangkap penyidik Polrestebes Medan pada akhir Mei lalu.

Irham ditangkap karena diduga menjadi pelaku pelempar botol kaca pada aksi unjuk rasa massa GNKR di depan Gedung DPRD Sumut pada 24 Mei lalu.

Akibat pelemparan tersebut, seorang polisi mengalami luka pada bagian tangan pada waktu itu.

Irham ditangkap bersama Ketua Presidium GNKR Sumut, Rabualam Syahputra pada hari yang sama.

Sempat ditahan beberapa hari, keduanya dilepas menjadi tahanan kota setelah ditangguhkan.

Permintaan penangguhan penahanan datang dari pengurus Partai Gerindra Sumut.

(dyk/mak/tribun-medan.com)



Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Tiga Wisatawan Air Terjun Pantai Salak Langkat Tewas, Tertimpa Bongkahan Batu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Warga Tewas Tertimpa Batu, Pemandian Air Terjun Pantai Salak Tetap Dibuka

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved