Tidak Puas Dengan RDP, Komisi I DPRD Kota Batam Lakukan Sidak di 2 Perusahaan Plastik Batam

Masih tak puas dengan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait penemuan 65 kontainer limbah plastik, Komisi I DPRD Kota Batam melanjutkan inspeksi me

Editor: Eko Setiawan
ist
Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Lakukan Sidak ke Dua perusahaan Plastik yang Ada di Batam 

"Baru dua tahun ini kami mengimpor bahan baki plastik. Saya bilang ini bahan baku, bukan sampah ataupun limbah plastik.

Mungkin bagi warga atau orang lain, tumpukan plastik ini dianggap sampah atau limbah.

Tapi bagi kami itu adalah bahan baku kami," kata Amin kepada Anggota Komisi 1 DPRD Kota Batam yang hadir pada saat itu.

Ia melanjutkan terpaksa harus mengimpor bahan baku plastik dari luar negeri karena kebutuhanannya meningkat tinggi.

Hal tersebut tak diimbangi dengan ketersediaan bahan baku plastik dalam negeri yang masih jauh dari kurang.

"Selama sebulan itu kalau di Batam maksimal bisa dapat bahan baku plastik hanya mampu memasok 200 ton saja. Itu dibagi pula untuk semua industri plastik se-Batam. Sedangkan kebutuhan kami akan bahan baku plastik sekarang ini perharinya minimal 1000 ton. Makanya kami terpaksa harus mengimpor bahan baku plastik dari luar negeri," paparnya.

Dari sekian banyak plastik, memang diakuinya hanya lima persennya saja yang menghasilkan bahan baku yang mereka gunaka. Sisanya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur. (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved