Trump Sesumbar Perang AS vs Iran Tak Akan Lama, Iran Membalas: Kami Tak Mau Permalukan AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sesumbar bahwa mereka bisa melenyapkan Iran dalam waktu cepat jika terjadi perang AS vs Iran.

EPA/AP
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden AS Donald Trump 

Penasihat Nasional AS John Bolton berujar Teheran masih diberi kesempatan untuk berdialog dengan AS. "Yang perlu mereka lakukan adalah melewati pintu itu," katanya.

Perang Akan Cepat

RQ-4A Global Hawk. Drone pengintai militer Amerika Serikat yang dikabarkan dijatuhkan oleh Iran pada Rabu (19/6/2019).
RQ-4A Global Hawk. Drone pengintai militer Amerika Serikat yang dikabarkan dijatuhkan oleh Iran pada Rabu (19/6/2019). (US Air Force via Newsweek)

Trump berharap negaranya tidak sampai terlibat perang dengan Iran. Namun jika terjadi, dia yakin AS tak akan kalah.

Dalam wawancara dengan Fox Business News, Trump mengatakan, dia berharap AS tidak perlu berkonflik dengan Iran.

Tapi, dia berkata posisi mereka kuat jika perang akhirnya terjadi.

"Kami berada di posisi yang kuat. Melawan mereka tidak akan berlangsung lama. Saya bisa mengatakan itu kepada Anda," kata presiden berusia 73 tahun itu.

Dalam kicauannya di Twitter Selasa (25/6/2019), Trump mengemukakan bahwa AS merupakan negara dengan kekuatan militer terkuat dunia dengan anggaran jumbo.

Dalam dua tahun terakhir, Trump mengklaim Gedung Putih sudah menyuntikkan anggaran sebesar 1,5 triliun dollar AS, sekitar Rp 21.262 triliun untuk belanja militer.

Trump awalnya memerintahkan aksi militer sebagai balasan atas tertembaknya drone, Kamis pekan lalu, sehari setelah drone seharga US$100 juta itu ditembak.

Namun, Trump membatalkannya 10 menit terakhir karena korban tewas bisa mencapai 150 orang.

Setelah itu pada Senin (24/6/2019), Trump mengumumkan telah menandatangani perintah eksekutif berisi sanksi bagi sejumlah pejabat senior Iran.

Reaksi Iran 

Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, negaranya juga tidak ingin berkonflik dengan Amerika Serikat ( AS). Namun Iran tak bakal memberi ampun jika mereka diserang.

"Saya tidak ingin berkata kami berniat mempermalukan AS. Karena pada dasarnya kami tidak ingin mempermalukan siapa pun," kata Rouhani dalam pertemuan dengan pejabat kementerian kesehatan.

Namun seperti dilansir IRNA via Newsweek, Selasa (25/6/2019), Rouhani memperingatkan AS maupun negara asing lain yang coba-coba mendekati wilayah mereka.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved