Jelang KTT G20 Osaka, Trump dan Xi Jinping Lakukan 'Gencatan Senjata' Terkait Tarif Baru

Keputusan Donald Trump untuk menunda tarif baru sebesar 25 persen adalah untuk menghormati Xi Jinping pada pertemuan pekan ini di KTT G20 Osaka.

AP
Para kepala negara berpose pada pertemuan pertama KTT G20 Osaka, Jepang, Kamis (27/6/2019). KTT G20 akan dimulai secara resmi Jumat besok dan paling ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia 

Sebab, ketentuan tarif baru sebesar 25 persen itu akan mencakup produk teknologi, konsol game, mainan, boks, ornamen, topi Santa hingga lampu natal.

Kebijakan Trump untuk memukul China sebelumnya memang belum berdampak kepada rakyatnya karena sektor-sektor yang dikenakan tarif impor adalah produk-produk yang dijual kepada produsen, bukan kepada konsumen.

Namun tarif tahap kedua yang ditetapkan oleh Donald Trump melebar hampir ke semua barang dari China setelah pembicaraan antara Trump dan Presiden Xi Jinping buntu bulan Mei lalu.

Trump mengatakan, dia akan memutuskan apakah akan memicu putaran tarif berikutnya setelah pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jinping pada KTT G20 di Jepang akhir bulan ini.

Hal itu jelas sebagai cara untuk menekan Xi Jinping untuk "bertekuk lutut", tetapi hal itu bukan sesuatu yang mudah.

Toko boneka di Amerika Serikat, 85 persen produk made in China
Faktanya, yang merancang jadwal pertemuan Trump dan Xi di sela-sela KTT G20 adalah Washington, sementara Beijing hanya bersifat menunggu.

Dilansir TribunBatam.id dari Reuters, Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Senin (17/6/2019) lalu melakukan audiensi selama tujuh hari dengan pengecer, produsen dan lainnya.

Ribuan bisnis mengajukan komentar ke USTR sebelum sidang.

Hasilnya, hampir seluruh mereka mengeluh jika tarif impor tetap diluncurkan oleh Trump.

Mulai dari mainan, telepon, televisi, asesoris rumah tangga, peralatan dapur, bahkan asesoris Natal, semuanya berlabel "made in China", negara yang sejak lama menguasai produk ritel dunia.

Puncaknya, ratusan perusahaan --termasuk raksasa ritel Target dan Walmart-- mengirim surat kepada Presiden Donald Trump, Kamis lalu.

Mereka memperingatkan Trump bahwa putaran tarif baru dapat menelan biaya bagi dua juta pekerjaan dan memangkas pertumbuhan produk domestik bruto AS dengan sangat dalam.

Pengecer AS bahkan mengatakan kebijakan itu se3suatu yang paling konyol sepanjang sejarah AS.

Tarif baru terbesar untuk produk China akan dikenakan pada telepon seluler yang angka impornya mencapai US$ 43 miliar pada tahun 2018 , lebih dari 80 persen dari total impor ponsel.

Di tempat kedua adalah sejumlah besar mainan, termasuk skuter, boneka, sepeda, kereta dorong, yang impornya mencapai US$ 11,9 miliar tahun lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved