Jelang KTT G20 Osaka, Trump dan Xi Jinping Lakukan 'Gencatan Senjata' Terkait Tarif Baru

Keputusan Donald Trump untuk menunda tarif baru sebesar 25 persen adalah untuk menghormati Xi Jinping pada pertemuan pekan ini di KTT G20 Osaka.

AP
Para kepala negara berpose pada pertemuan pertama KTT G20 Osaka, Jepang, Kamis (27/6/2019). KTT G20 akan dimulai secara resmi Jumat besok dan paling ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia 

China memasok sekitar 85 persen dari total seluruh mainan yang beredar di pasar Amerika.

Rasa sakit lebih lanjut untuk orangtua bisa datang untuk konsol video game yang mencapai US$ 5 miliar dan China menguasai 98 persen dari total impor konsol di AS.

Konsol game di AS 98 persen impor dari China. Ilustrasi
Lebih buruk lagi adalah produk-produk Natal dari A sampai Z, termasuk ornamen, gambar-gambar, lampu pohon Natal  yang berjumlah setidaknya US$ 2,3 miliar tahun lalu.

Jam tangan pintar, speaker pintar, dan audio Bluetooth juga disertakan. Asosiasi Teknologi Konsumen memperkirakan bahwa impor 2018 dalam kategori ini dari Cina mencapai US$ 17,9 miliar.

Kaus Kaki Natal pun Tak Ada

Seorang eksekutif dari pemasok barang Natal milik keluarga di bagian utara New York mengatakanm perusahaan telah mencari "jauh dan jauh" untuk menemukan pemasok lain.

Hasilnya: "Kami tidak menemukannya. Bahkan topi Santa, kaus kaki, hingga hiasan kaca tidak kami dapatkan dimanapun," kata Nathan Gordon dari Gordon Companies Inc di Cheektowaga dalam postingannya pada 12 Juni lalu.

Jadi, banyak yang memperkirakan bahwa pukulan kedua Trump kepada Xi hanya akan membuat senyum rekan Beijingnya itu.

Ia sangat tahu bahwa penduduk AS akan terguncang karena kebijakan itu, sementara China masih bisa mencari pasar yang luas di jagat ini.

Lebih dari 600 perusahaan di AS mendesak Trump untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dengan China karena apa yang terjadi saat ini bukan kampanye "make America Great Again", tetapi melumpuhkan ekonomi hingga tingkat pengecer.

Tarif masuk yang tinggi jelas akan membuat harga berbagai produk tergerek naik sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang tingginya inflasi m,eskipun tetap di bawah target Federal Reserve AS sebesar 2 persen.

Hal yang paling buruk adalah pertumbuhan ekonomi domestik juga akan turun.

Memukul Bangsa Sendiri

Trump mengatakan bahwa China akan dipaksa membayar tarif tersebut, tetapi importir AS mengatakan bahwa sebenarnya yang membayar tagihan itu adalah konsumen.

Federasi Ritel AS, seperti dilansir South China Morning Post, mengatakan bahwa jika tarif tambahan itu diberlakukan, akan membebani konsumen Amerika US$18 miliar setahun.

Studi federasi yang dilincurkan, Jumat, melihat kategori produk utama impor China ke AS dan menghitung perkiraan dampak tarif yang akan menjadi beban konsumen Amerika.

Warga AS akan membayar US$ 4,4 miliar lebih untuk pakaian dari China.

Kemudian, konsumen juga akan membayar US$ 2,5 miliar lebih untuk alas kaki; US$ 3,7 miliar lebih untuk mainan; US$ 1,6 miliar lebih untuk peralatan rumah tangga; US$ 4,6 miliar lebih untuk perabotan, dan US$ 1,2 miliar untuk barang-barang perjalanan.

Federasi menyimpulkan bahwa tarif yang diusulkan sebesar 25 persen akan terlalu mahal bagi peritel AS untuk dipasarkan ke konsumen.

Ujung-ujungnya, pembeli yang tidak mau membayar harga yang tinggi.

Pengecer AS juga memiliki kemampuan terbatas untuk pindah dari pemasok China dan mencari barang dari negara lain.

Kalaupun hal itu dilakukan, bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Subscribe Channel YouTube TRIBUN BATAMid di bawah ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved