Selain di Karimun, Ini 4 Kisah Menggetarkan Pengorbanan Orang Tua Jual Ginjal demi Sang Anak
Di poster tersebut, Eli Kristianto menuliskan penawaran yang begitu menggetarkan hati : menjual ginjal untuk biaya pengobatan

TRIBUNNEWS.id, KARIMUN - Kisah kisah seorang ayah atau orang tua jual ginjal demi pengobatan anaknya terjadi di Karimun,
Kepri. Aksi ini viral dan menyetuh hati banyak orang di Karimun.
Dengan bermodalkan poster, Eli Kristianto (59) mengusik perhatian orang.
Selain di Karimun, banyak kisah-kisah seorang ayah atau ibu rela jual ginjal demi anaknya.
Berikut, Tribubatam.id rangkum kisah kisah seorang ayah menjual ginjalnya demi pengobatan sang anak.
1. Ayah di Karimun Bentangkan Poster Tawarkan Ginjalnya demi Obati Penyakit Kanker anaknya.
Sungguh berat perjuangan yang harus dilalui oleh Eli Kristianto (59).
Warga Kabupaten Karimun, Kepri ini membuat heboh saat berada di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Pasalnya, bukannya menyeberang pulau atau naik kapal, tapi justru melakukan hal yang sangat mengejutkan semua orang.
• Lagu Khusus Ini untuk Soeharto di Akhir-akhir Hidupnya, Dinyanyikan Mbak Tutut Seraya Bertasbih
• Dulu Beli Rp 525 Ribu, Oplet Biru Si Doel Kini Ditawar Rp 1 Miliar, Rano Karno Melepas?
• Mengungkap Sosok Prajurit Kopassus Pemberani, Tersesat di Belantara Papua Ditemani 3 Sosok Misterius
Eli Kristianto berdiri di kawasan pelabuhan, tepatnya di taman depan hotel Taman Bunga sambil mengalungkan sebuah spanduk yang mengagetkan banyak orang. Tak sedikit pengunjung pelabuhan yang merasa sedih melihat hal tersebut.
Dalam kertas tersebut, Eli Kristianto menuliskan penawaran yang begitu menggetarkan hati : menjual ginjal untuk biaya pengobatan.
Yakni untuk pengobatan kanker otak yang diderita anaknya.
Tindakan yang dilakukan Eli ini lantaran tidak memiliki biaya untuk mengobati anaknya Elandra Wiguna (23).
"Di sini tempatnya ramai. Ntah ada orang luar negeri yang mau beli ginjal saya. Saya jual sebesar biaya pengobatan anak saya saja," ungkapnya.
2. Berbekal Secarik Kertas, Mumun Sumiati Jajakan Ginjal Miliknya Demi Biaya Pengobatan Suami
Tribunbatam.id melansir Grid.id, Sungguh berat perjuangan yang harus dilalui oleh Mumun Sumiati.
Wanita berusia 58 tahun tersebut terduduk lesu di dekat palang pintu perlintasan kereta api Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasisambil membawa-bawa selembar kertas berwarna merah muda.
Dalam kertas tersebut, Mumun Sumiati menuliskan penawaran yang begitu menggetarkan hati : menjual ginjal untuk biaya pengobatan suami.
Ya, seperti yang sebelumnya diberitakan oleh Kompas.com, Mumun Sumiati kini tengah berjuang untuk kesembuhan sang Suami.
Sudah 5 tahun sejak suami Mumun Sumiati menderita penyakit komplikasi.
Mulai dari penyakit jantung, gula darah, hipertensi, sampai penyempitan tulang pinggang.
Mengalami sakit yang cukup parah, suami Mumun Sumiati pun tidak bisa bekerja dan mencari nafkah.
Kondisi perekonomian yang sulit juga membuat Mumun Sumiati tak mampu membiayai pengobatan sang Suami.
"Jual ginjal.
"Mohon bantuannya, mohon pertolannya, mohon sumbangannya.
"Siapa yang mau ginjal, saya mau jual ginjal buat pengobatan suami sedang sakit buat beli obat, dan buat sewa rumah, buat makan.
"Para dermawan sisihkan rejeki yang ikhlas, ridho Allah ulurkan tangan yang ikhlas.
"Bapak, Ibu, Adik, buka mata yang ridho.
"Saya sudah ikhlas jual ginjal buat suami yang sedang sakit.
"Ibu (terima kasih)," demikian isi tulisan dalam kertas merah muda yang dikaitkan di leher Mumun Sumiati menggunakan seutas tali rafia berwarna hijau.
Biaya pengobatan suami Mumun Sumiati yang cukup besar ini rupanya tak bisa seluruhnya ditanggung oleh program BPJS.
Bagi Mumun Sumiati, yang terpenting sekarang adalah bagaimana ia bisa membiayai pengobatan sang Suami.
Bahkan ia ikhlas jikalau harus dipanggil Yang Maha Kuasa setelah ginjalnya terjual untuk dana penyembuhan suaminya.
"Apabila saya udah diambil sama Allah, ginjal saya dijual, saya udah ikhlas dan ridho.
"Demi suami saya yang sedang sakit, Ya Allah, Ya Robb..
Dilansir dari Kompas.com Juwarti (41), ibu 2 anak yang diamankan karena menawarkan organ tubuhnya di pinggir jalan berprofesi sebagai guru les.
Dilansir dari Suryamalang.com, Demi biaya pengobatan anaknya, Seorang ibu rela menjual ginjalnya.
Dari postingan tersebut, banyak ternyata yang mengirimkan pesan ke Facebook miliknya.
Semua komentar dan permintaan tersebut belum seluruhnya dibaca dan ditanggapi oleh sang ibu ini.
Bagas Satria, bayi berusia 46 hari terbaring lemah di kamar IIIA Ruang Wijaya Kusuma, RSUD dr Iskak Tulungagung.
Tangan kananya menancap selang infus, sedangkan pada bagian pusarnya terlihat menonjol.
Bayi malang ini mengalami infeksi pada bagian pusar, yang membuatnya harus menjalani perawatan.
Sementara ibunya, Rafika Dewi (25) terus menunggui di samping ranjangnya.
Menurut Dewi, awalnya Bagas lahir dengan normal di salah satu rumah sakit swasta di Tulungagung.
Sekitar satu minggu, saat tali pusar seharusnya sudah copot dan kering, namun justru mengalami infeksi.
“Pusarnya itu malah “benyek” (berair),” ujar Dewi, saat ditemui di ruang perawatan.
Kini kondisi pusar Bagas seperti tumbuh dan semakin memanjang.
Dokter telah memberi aba-aba untuk melakukan operasi.
Dewi mengaku kebingungan karena tidak punya biaya untuk perawatan anaknya.
“Anak saya belum ikut BPJS,” ucap Dewi.
Karena masih bertatus siri, Dewi dan Bagus belum bisa mengurus kartu keluarga.
Selain itu, pihak desa juga tidak bisa menerbitkan surat keterangan tidak mampu (SKTM).
Di tengah rasa putus asa itulah, Dewi kemudian menawarkan ginjalnya.
Ia mengunggah penjualan ginjalnya itu ke media sosial.
“Sudah banyak yang inbox ke Facebook saya. Tapi belum saya lihat satu per satu,” ungkapnya.
Dewi berharap, ada solusi untuk kesembuhan anaknya.
Jika memang tidak ada jalan lain, Dewi mengaku serius menjual ginjalnya. (***)