BERITA ATB
Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan
Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan
Di tengah kapal berdiri tiang setinggi 2 meter, dengan jaring bulat berdiameter 2 meteran tergantung di puncaknya.
Sementara di tengah danau beberapa orang tengah menggunakan kapal serupa, sembari membentangkan jaring untuk menangkap ikan.
Uniknya, tak jauh dari waduk telah ada 3 orang bersepeda motor menunggu ikan-ikan hasil tangkapan tersebut.

• Ditanya Soal Jembatan Batam-Bintan, Amsakar Lebih Tertarik Bahas Progres Jalan Tol di Batam
• Optimalkan Pendaftaran Lewat Dropbox, BPJS Kesehatan Undang Pihak Kelurahan & Kecamatan di Batam
Di belakang motornya ada 3 gentong besar yang diisi air, untuk memasukan hasil tangkapan warga.
Salah seorang warga menepi sambil membawa jaring penuh ikan. Dia tampak mendekati ketiga orang tersebut.
Ikan-ikan yang dijaringnya ditimbang menggunakan timbangan kecil, kemudian dia dibayar. “Lima kilo,” gumamnya kepada temannya yang berpapasan jalan.
Jika meneruskan perjalanan hingga 25 meter lagi, segorombolan pria tampak memancing menggunakan pancingan sederhana dari bambu.
Mereka menggunakan umpan dari lumut untuk memikat Mujahir.
Sampah-sampah plastik kemasan tampak berserakan di tepian waduk hingga ke dalam waduk.
Terlihat jelas sampah itu adalah bekas makanan dan minuman kemasan yang dibawa pemancing saat memancing disana.
• Ingin Merayakan Pesta Diatas Yacth? Ini Harga Sewa nya di Singapura
• Jadi Pilihan Investasi Jangka Panjang, Bursa Efek Indonesia Kepri Sosialisasi Pasar Modal Indonesia
Demikian juga gerombolan pria tersebut, mereka membawa botol air mineral besar, dan meninggalkannya begitu saja setelah selesai memancing.
Demikianlah kondisi waduk Duriangkang saat ini. Fungsi ekologisnya tak lagi mendapat perhatian.
Fungsi ekonomis, yaitu sebagai sumber mata pencaharian hidup seringkali mengalahkan fungsi hutan dalam memelihara keseimbangan ekologis –termasuk iklim global.
Padahal disadari atau tidak, pemanfaatan fungsi ekonomi hutan secara berlebihan oleh manusia (eksploitasi hutan) tanpa mempedulikan keseimbangan ekologis dapat menimbulkan malapetaka.

Dampak yang ditimbulkan membutuhkan biaya ekonomi dan sosial yang jauh lebih besar dibanding hasil ekonomi yang telah diperoleh.