BERITA ATB

Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan

Melihat dari Dekat Wajah Waduk Duriangkang Batam, Fungsi Ekologis Terancam Eksploitasi Hutan

ATB
Persoalan Eceng Gondok yang masih menghantui Dam Duriangkang 

Batam pernah punya pengalaman buruk akibat lalai menanggulangi praktek perambahan dan eksploitasi hutan lindung di area tangkapan air.

Waduk Baloi, yang merupakan waduk pertama di Batam terpaksa berhenti beroperasi karena dipenuhi penduduk.

Hutan lindung Baloi dirambah oleh penduduk, kemudian dijadikan pemukiman liar.

Kini areal tersebut dikenal dengan nama Baloi Kolam. Berkurangnya jumlah hutan secara signifikan mengakibatkan sedimentasi waduk semakin parah.

Sementara limbah organik warga memperburuk kualitas air yang ada di waduk, hingga bakteri e-coli yang terkandung dalam air melampaui ambang batas.

Akibatnya, air yang diolah tak lagi layak konsumsi. Kalaupun harus diolah, biaya yang dikeluarkan hingga air layak konsumsi akan sangat tinggi.

“Kita bisa sebut Dam Baloi saat ini telah menjadi septic tank umum hingga terpaksa ditutup. Kita harus belajar dari kejadian Dam Baloi, sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi di Dam yang lain,” ujar Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto.

Dam Duriangkang merupakan andalan utama suplai air bersih di Batam saat ini.

Sekitar 70 persen kebutuhan air bersih ditopang oleh waduk tersebut.

Karena itu, keberadaannya sangat vital bagi keandalan suplai air bersih di Batam.

Jika kondisi hutan lindung Dam Duriangkang tak segera ditanggulangi, Benny khawatir nasib Dam Baloi akan terulang kembali.

Jika itu terjadi, maka kerugian ekonomi dan sosial yang terjadi akan sangat besar.

Salah satu dampak terburuk jika terjadi deforestasi secara besar-besaran adalah meningkatnya aliran air permukaan yang kemudian mengakibatkan tanah di permukaan semakin menipis hingga akhirnya meningkatkan sedimen pada badan air.

Selain sedimentasi, keberadaan hutan juga berdampak langsung pada curah hujan di daerah-dareah tangkapan air.

ATB secara rutin mengukur curah hujan di aera tangkapan air.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved