UPDATE Demo Hong Kong Semakin Tak Terkendali, Berlanjut Hingga Malam, Kuasai Gedung Legislatif

Para pendemo Hong Kong berhasil menembus Gedung Legco, merusak pagar, menghancurkan kaca gedung serta mematikan seluruh CCTV

South China Morning Post
Aksi demo Hong Kong yang berlanjut hingga malam, Senin (1/7/2019) 

Tujuan aksi demo memang semakin tidak jelas mengingat keinginan mereka telah dipenuhi pemerintah, yakni menangguhkan RUUU ekstradisi yang memicu demo serta permintaan maaf Carrie Lam.

Tetapi, Carrie Lam tidak menarik RUU tersebut meskipun sebenarnya parlemen sudah menjanjikan bahwa RUU tidak akan pernah dibahas.

Dalam sebuah pernyataan darurat, Partai Sipil, salah satu kelompok pan-demokrasi terbesar di legislatif, mendesak pemimpin Hong Kong Carrie Lam untuk segera menanggapi tuntutan rakyat.

Ribuan pendemo berkumpul di persingpangan Causeway

“Lam bertanggung jawab atas konflik serius yang disebabkan oleh ketidakpuasan warga dan keputusasaan anak muda. Pemerintahnya telah menutup matanya dan menolak untuk mendengarkan, dan mendorong Hong Kong ke krisis sosial yang belum pernah terlihat sebelumnya,” bunyi pernyataan itu.

Dilansir SCMP, para pendemo menuntut Lam mencabut RUU, menarik kembali ucapannya bahwa bentrokan 12 Juni sebagai kerusuhan.

Pendemo juga menuntut agar pemerintah berhenti menangkap dan menuntut para pengunjuk rasa, serta meluncurkan komisi penyelidikan independen untuk menyelidiki kebrutalan polisi.

Tuntutan yang paling sulit adalah mendesak Carrie Lam mengundurkan diri dari kegagalan pemerintahannya.

Senin malam, gelombang demo Hong Kong berpusat ke persimpangan Canal Road East dan Hennessy Road di Causeway Bay.

Beijing Sindir London

Pada konferensi pers di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang mengatakan, demo Hong Kong tidak menggoyahkan komitmen London terhadap Deklarasi Bersama Sino-Inggris .

Perjanjian tahun 1984 ini menetapkan landasan bagi penyerahan Hong Kong.

"Pada tanggal 1 Juli 1997, China kembali menjalankan kedaulatannya atas Hong Kong ... Pihak Inggris tidak memiliki apa yang disebut 'tanggung jawab' untuk Hong Kong," katanya. "Urusan Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri Cina, dan tidak ada negara asing yang berhak untuk ikut campur."

Geng mengkritik pemerintah Inggris karena masih "sering mencampuri urusan Hong Kong".

"Kami menyarankan pihak Inggris untuk memposisikan dirinya, berhenti mengganggu urusan Hong Kong dengan cara apa pun, dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi kemakmuran dan stabilitas Hong Kong."

Geng tidak menjelaskan, apakah ia menuduh aksi demo tersebut didalangi oleh kelompok pro-Inggris di Hong Kong 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved