UPDATE Demo Hong Kong Semakin Tak Terkendali, Berlanjut Hingga Malam, Kuasai Gedung Legislatif
Para pendemo Hong Kong berhasil menembus Gedung Legco, merusak pagar, menghancurkan kaca gedung serta mematikan seluruh CCTV
Presiden Dewan Legislatif Andrew Leung Kwan-yuen, melalui juru bicaranya, mengatakan ia sangat sedih menyaksikan demonstran terus menggunakan "cara yang sangat keras" untuk menyerbu kompleks Legco dan menyebabkan kerusakan serius pada berbagai bagian bangunan.
“Kami mengutuk penggunaan kekerasan terhadap bangunan. Kami meminta semua orang untuk mengekspresikan pendapat mereka secara damai dan rasional dan segera menghentikan kekerasan,” kata juru bicara Andrew Leung
Hari Bersejarah Seperti Peringatan Kematian
Peringatan 22 tahun kembalinya Hong Kong ke pemerintahan China, Senin (1/7/2019) menjadi perayaan terpendek dan paling bisu dalam sejarah. Tidak itu saja, peringatan tersebut juga diwarnai aksi bentrok.
Sebanyak 13 petugas polisi dibawa ke rumah sakit setelah mereka disiram dengan cairan tak dikenal yang diduga cariran pembersih saluran selama bentrokan dengan demonstran di Jalan Lung Wo, Jalan Tim Mei dan Jalan Harcourt, di sekitar pusat legislatif dan administrasi kota.
South China Morning Post melaporkan, untuk pertama kalinya pemerintah memindahkan acara utama di dalam ruangan, Pusat Konvensi dan Pameran Hong Kong di Wan Chai,
• Hiburan Gratis di Singapura, Mulai Dari Atraksi Hingga Konser Bisa Dinikmati Cuma-cuma
• Kejar Pendaftaran PPDB, Ibu di Bintan ini Datang Sejak Pagi Buta ke Sekolah
• Ada Promo Tiket Pesawat Malindo Air, Harga Tarif Mulai Rp 200 Ribuan
Sepi, bahkan seperti upacara pemakaman.
Tak ada parade dan kegembiraan seperti tahun-tahun lalu. Yang ada hanya ketegangan dan aksi anarkis karena pendemo dengan garang memecahkan kaca depan Gedung Parlemen.
Meskipun ada sejumlah kapal yang menghias diri dan berparade, namun tak ada penonton. Hong Kong kelabu...

Hong Kong dalam tiga minggu terakhir diwarnai gejolak yang tak berujung setelah pemerintah eksekutif Hong Kong mengajukan draft RUU Ekstradisi.
RUU tersebut ditentang oleh masyarakat Hong Kong yang terus menggelar unjuk rasa untuk memaksa RUU itu dicabut.
Pasal yang menjadi kontroversial dalam RUU itu adalah melakukan ekstradisi --termasuk ke China daratan-- kepada orang asing yang melakukan pidana di Hong Kong.
Rencana itu ditentang karena hal ini dianggap melanggar hak seseorang unjtuk diproses hukum secara adil karena ekstradisi, terutama China daratan, akan membuat orang tersebut tak diketahui nasibnya.
• Jutaan Warga Hong Kong Lawan UU Ekstradisi: Orang China Daratan Mungkin Diam, Tetapi Kami Tidak
• Demo Hong Kong Belum Berhenti, Blokade Markas Polisi. Komisaris Disandera Tapi Polisi Diam Saja
• Aksi Demo Hong Kong Mulai Bikin Warga Terbelah. Kantor Pelayanan Publik Lumpuh Karena Diblokade
Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor akhirnya mengalah dan menunda RUU tersebut setelah aksi unjuk rasa bertambah besar --mencapai 2 juta orang-- dan terjadi bentrok.
Namun ternyata, aksi ini belum berhenti karena kelompok mahasiswa terus melakukan aksi, memblokade kantor polisi, dan terakhir menutup kantor pelayanan publik sehingga masyarakat terganggu.