Tragis, Pria Singapura Cekik Istri Hamil dan Putrinya Berusia 4 Tahun. Mau Bunuh Diri Takut Mati

Teo Ghim Heng tega mencekik leher istrinya, Choong Pei Shan, menggunakan handuk, setelah itu mencekik putrinya yang masih berusia empat tahun.

TODAY
Pemakaman Choong Pei Shan dan putrinya, yang dibunuh oleh suaminya Teo Ghim Heng di Singapura 

Sambil menunggu petugas dari Bagian Investigasi Khusus Departemen Investigasi Kriminal, Teo kembali berbohong bahwa dia telah membuat perjanjian bunuh diri dengan istrinya beberapa minggu sebelumnya dan membakar keluarganya adalah bagian dari perjanjian ini.

Namun, Teo yak bisa mengelak setelah polisi menemukan serangkaian bukti sehingga Teo mengaku bahwa dia telah mencekik istri dan anaknya.

Otopsi dilakukan pada Nyonya Choong dan putrinya menemukan memar di leher mereka.

Seorang ahli patologi forensik mengesahkan penyebab kematian Nyonya Choong akibat dicekik, baru kemudian tubuhnya dibakar.

Anak berusia empat tahun itu juga meninggal karena dibekap, dengan luka pada wajah bagian bawah dan lehernya menunjukkan kekuatan benda tumpul yang mematikan.

Sebuah laporan investigasi kebakaran menemukan bahwa api berasal dari tempat tidur di kamar tidur utama, mengesampingkan api yang berasal dari listrik atau bara api dari gas.

Sebuah laptop yang disita dari flat mengungkapkan pencarian terkait bunuh diri dan kunjungan ke situs web, termasuk pencarian untuk "bunuh diri", "daftar periksa persiapan bunuh diri" dan "cara memotong pergelangan tangan untuk bunuh diri".

Pengadilan akan memanggil sekitar 60 saksi selama persidangan berikutnya.

Wakil Jaksa Penuntut Umum Han Ming Kuang, Dillon Kok dan Ng Jun Chong mengatakan mereka berencana untuk memanggil konsultan dari Institut Kesehatan Mental untuk memberikan kesaksian bahwa kondisi mental Teo tidak mengalami masalah saat melakukan perbuatan itu.

Namun, pengacara Teo, Eugene Thuraisingam mengatakan kepada pengadilan tentang sebuah laporan dari Rumah Sakit Umum Changi, tempat Teo dirawat sehari setelah penangkapan.

Tim psikiatrik rumah sakit mengatakan Teo mengalami depresi dengan niat membunuh dan niat bunuh diri yang terus-menerus.

Jika di pengadilan anti Teo dinyatakan bersalah atas pembunuhan, ia akan menghadapi hukuman mati.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved