Terkait Demo Hong Kong yang Rusuh, Beijing Blokir Seluruh Platform Media, Televisi Berubah Hitam

Namun gambar dan video tersebut tidak bisa disaksikan di China karena pemerintah memblokir seluruh platform media. Termasuk televisi dan media sosial

South China Morning Post
Polisi menembakkan gas air mata, membubarkan pendemo yang menguasai Gedung Legco atau gedung parleman pada Senin (1/7/2019) tengah malam. 

Reaksi Beijing

Hingga saat ini, Beijing masih belum ikut campur dan intervensi terhadap yang terjadi di Hong Kong, namun muncul sejumlah kekhawatiran bahwa mereka akan mengerahkan pasukan ke Hong Kong.

Selain menutup seluruh platform media, Beijing juga melontarkan kritik keras terhadap Inggris yang dianggap ikut "menggerakkan tangan" terhadap negara bekas koloninya selama 100 tahun itu.

Demo Hong Kong berakhir rusuh, Selasa (2/7/2019) dinihari setelah para pendemo menduduki gedung legislatif kota Hong Kong
Demo Hong Kong berakhir rusuh, Selasa (2/7/2019) dinihari setelah para pendemo menduduki gedung legislatif kota Hong Kong (South China Morning Post)

Juru bicara menteri Luar Negeri China juga mengecam sejumlah negara yang mendukung aksi demo tersebut sebagai bentuk demokrasi.

"Masalah Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri untuk China. Tidak ada negara asing yang memiliki hak untuk ikut campur," kata Menlu Geng Shuang kepada wartawan.

"Baru-baru ini Inggris terus-menerus menggerakkan tangan pada Hong Kong, secara mencolok mencampuri. Kami sangat tidak puas dengan ini dan dengan tegas menentangnya," tambahnya.

Namun sekretaris luar negeri Inggris Jeremy Hunt mengingatkan China bahwa Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris masih berlaku dan Inggris tetap berkomitmen untuk menjunjungnya.

Perjanjian bilateral yang ditandatangani Inggris dan Cina pada tahun 1984, memungkinkan Hong Kong dan sistem pemerintahannya tidak berubah selama 50 tahun setelah penyerahan tahun 1997.

Geng Shuang mengatakan, penyerbuan gedung Legco adalah tindakan melawan hukum yang menginjak-injak aturan hukum kota dan tidak ada negara demokrasi manapun yang bisa menerimanya.

Geng mengatakan, "sangat munafik" bagi mereka untuk tidak menentang atau menegur kekerasan di Hong Kong.

"Ini adalah standar ganda bagi mereka untuk mengatakan mereka mengadvokasi hak-hak protes damai ... Kita semua tahu bagaimana polisi di AS dan Eropa menangani kekerasan dan menegakkan hukum," sengitnya.

Pada hari Senin, yang juga merupakan peringatan 98 tahun berdirinya Partai Komunis China.

Kesabaran Hong Kong Habis

Kesabaran Pemerintah Eksekutif Hong Kong habis setelah aksi demo brutal hingga mengobrak-abrik Gedung Legco, tempat legislatif berkantor, Senin (1/7/2019) malam.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengutuk aksi anarkis yang merusak lembaga negara dan bersumpah akan mengusut kasus tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved