Bahaya Pernikahan Sedarah Seperti Kakak Nikahi Adik Kandung di Bulukumba, Anak Bisa Cacat
Bahaya pernikahan sedarah atau inces, seperti dilakukan Ansar Mustamin (AM) (32) dengan FI (20), bisa berakibat buruk bagi sang anak.
Hemofilia tidak secara spesifik merupakan hasil dari perkawinan sedarah, namun inses dipandang sebagai penyebab tingginya insiden penyakit bawaan ini di banyak keluarga kerajaan Eropa.
Jika ada perempuan yang menderita penyakit ini dalam keluarga Anda, maka perkawinan sedarah dalam keluarga patut untuk dicurigai sebagai faktor risikonya.
Hemofilia adalah kondisi yang disebabkan oleh kecacatan pada gen yang memungkinkan pembekuan darah.
Hemofilia merupakan contoh dari penyakit X-linked, karena gen yang cacat merupakan gen dari kromosom-X.
Wanita memiliki dua pasang kromosom X sementara pria hanya memiliki satu kromosom X dari ibunya.
Seorang pria yang mewariskan salinan gen hemofilia cacat akan menderita penyakit ini, sementara keturunan wanita harus mewarisi dua pasang gen cacat untuk bisa mengidap hemofilia.
Keturunan hasil pernikahan sedarah akan mewarisi dua salinan dari gen rusak yang diturunkan dari ibunya.
5. Philadelphoi
Kata “Philadelphoi” yang berarti “cinta saudara” berasal dari bahasa Yunani kuno, digunakan sebagai julukan yang diberikan kepada kakak-adik Ptolemy II dan Arsinoe yang terlibat dalam pernikahan sedarah.
Meski begitu, Philadelphoi tidak tercatat sebagai kondisi medis resmi dan berbeda dari penyakit Philadelphia Chromosome (Ph).
Keluarga kerajaan Mesir kuno hampir selalu diwajibkan untuk menikah dengan saudara kandung mereka, dan hal ini terjadi hampir di setiap dinasti.
Tidak hanya pernikahan kakak-adik kandung, namun juga “pernikahan double niece”, di mana seorang pria menikahi seorang gadis yang orangtuanya adalah kakak atau adik dari pria tersebut.
Tradisi perkawinan sedarah ini dipelihara karena mereka percaya bahwa dewa Osiri mengawini adiknya sendiri, Iris, untuk menjaga kemurnian keturunan.
Tutankhamen, alias King Tut, adalah hasil dari pernikahan sedarah antara kakak-adik.
Diduga pula bahwa istrinya, Ankhesenamun, merupakan adik (entah kandung atau angkat) atau keponakannya sendiri.