Revitalisasi Pasar Induk Jodoh Terus Jadi Wacana, Tapi Tidak Kunjung Terlaksana, Ini 3 Alasannya
Rencana Revitalisasi pasar induk terus menjadi wacana pemerintah Kota Batam setiap tahunnya. Sejauh ini, apa yang di gembar-gemborkan tidak urung te
Penulis: Eko Setiawan | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rencana Revitalisasi pasar induk terus menjadi wacana pemerintah Kota Batam setiap tahunnya.
Sejauh ini, apa yang di gembar-gemborkan tidak urung terlaksana.
Bahkan ketika itu, Pemerintah Kota Batam melalui Satpol PP Kota Batam hendak melakukan pembongkaran, namun tidak jadi karena banyak warga yang protes.
Sepertinya dalam hal ini pemerintah Kota Batam tidak serius atau memang belum mampu.
Dipastikan, revitalisasi pasar Induk Jodoh tahun ini tetap belum akan terlaksana.
• Pria Ini Gugat Samsung Rp 2.050 Setelah Ponsel S10 yang Baru Dibelinya Terbakar Saat Dicas
• Batam Ngotot Buat Jalan Tol, Pelabuhan Batu Ampar Memprihatinkan, Mana yang Harus Didahulukan?
• Dampingi Dirjen Hubla Kemenhub RI ke Karimun, Nurdin Basirun Curhat Soal Ini, Reaksi Dirjen Hubla?
• Nenek Ini Menangis dan Peluk Buaya yang Dibunuh Warga, Mengaku Jelmaan Keluarganya
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad merangkum, ada tiga persoalan yang terjadi terkait pasar induk Batam.
Rekomendasi Provinsi
Amsakar menyebutkan rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Kepri.
Dalam hal ini dikeluarkan Dinas Perdagangan Provinsi Kepri.
Rekomendasi itu sudah keluar, selanjutnya akan ditindaklanjuti.
Penilaian Aset Tim Apraisal.
Kedua, terkait penilaian aset oleh tim apraisal. Tentunta bangunan tersebut harus dirobohkan dahulu.
Nah untuk Merobohkan bangunan itu, Amsakar tidak bisa memberitahu prihal ini.
Menurutnya, yang bisa memberikan Statmant hanya tim Apraisal.
"Barang ini (bangunan pasar induk lama) dipastikan harus dirobohkan dulu. Harus tim apraisal yang cakap menilai aset itu yang melakukan. Kita akan diskusikan lebih lanjut," kata Amsakar, baru-baru ini di Gedung DPRD Kota Batam di Batam Center, Batam, Kepri.
Penertiban Pedagang Dilokasi
Ketiga, menyangkut penertiban pedagang yang masih berada di lokasi.
Hal ini yang masih menjadi persoalan besar saat ini.
Sementara salah satu syarat untuk cairnya anggaran dari pemerintah pusat, lokasi itu harus sudah steril.
"Intinya, kalau rekomendasi itu disetujui Kementerian, lokasi itu harus dilakukan pembersihan. Kita coba sejalankan, kita di daerah juga melakukan penertiban," ujarnya.
• 2 Kali Tabung Gas Digasak Pencuri, Wanita Ini Pasang 3 Gembok, Tragisnya Giliran Magicom Diembat
• Juni 2019 Inflasi Kepri Tercatat Lebih Rendah, Benda Ini Penyumbang Utama Inflasi Kelompok Sandang
• BREAKINGNEWS - Belum Sampai 24 Jam Beraksi, 2 Begal Berhasil Dibekuk Polisi & Dihadiahi Timah Panas
• Bakal Dibangun 2020, Simak Sejumlah Fakta Jembatan Batam Bintan, Janji Kampanye Jokowi
Di sisi lain ada informasi, Pemerintah Pusat lebih memberikan prioritas anggaran untuk pasar induk di Tanjungpinang, ibu kota Kepri. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kepri juga mengeluarkan rekomendasi serupa untuk pasar induk Tanjungpinang, dan lahan di sana dikatakan sudah steril.
"Saya sudah telpon Pak Burhanuddin (Kepala Dinas Perdagangan Kepri) untuk segera kejar itu. Kita akan berangkat ke Kementerian. Jadi terkait pasar induk ini, tak serta merta selesai persoalannya. Setelah aset dinilai, barang itu dirobohkan. Harus ada anggaran di dinas Pak Suhar (Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang) untuk penghapusan asetnya," kata Amsakar.
Atas dasar itu, Amsakar menilai, revitalisasi Pasar Induk Batam sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan tahun 2019 ini. Meski begitu, pihaknya harus mulai menghitung nilai aset dan memindahkan para pedagang yang masih ada di sana, tahun ini.
"Karena salah satu syarat disetujui anggaran dari pemerintah pusat itu, lokasinya harus sudah steril," ujarnya.
Dilengkapi Taman Menghadap Laut
Sebelumnya diberitakan, Pasar Induk Jodoh akan segera direlokasi oleh Pemerintah Kota Batam.
Seperti yang diutarakan oleh Walikota Batam, Rudi, Rabu (8/5/2019) siang.
Dalam penuturannya, Rudi menjelaskan, proses revitalisasi pasar tersebut akan dilanjutkan setelah sempat tertunda akibat pemilu serentak yang diselenggarakan, beberapa waktu lalu.
"Sekarang Pemilu sudah usai, jadi sedang didudukkan oleh Pak Yusfa terkait pemindahan itu. Segera diadakan rapat koordinasi," tegasnya.
Rudi juga menambahkan dirinya sudah memerintahkan Asisten I Pemko Batam untuk segera mengatur jadwal rapat mengenai pembahasan relokasi tersebut.
"Saya maunya secepat mungkin. Cuma itu nantinya kan diatur oleh Asisten I," terangnya.
Sedangkan terkait pendanaan untuk revitalisasi pasar induk jodoh yang dilakukan, Rudi mengatakan bahwa Pemko Batam sudah mendapat dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian Perdagangan.
"Berapa pun yang kita mau dikasih. Tapi karena pedagang belum pindah makanya belum dimulai tahapannya. Perlahan-lah," jelasnya lagi.
Selain itu, Rudi juga memaparkan keinginannya untuk membangun sebuah taman sekitaran lokasi yang dimaksud.
"Kan bagus jika dibangun taman yang menghadap ke laut. Dengan begitu akan menjadi salah satu destinasi wisata. Sore pun bisa duduk disana, lihat pemandangan yang indah," tutupnya.
Di tempat terpisah, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri, yang juga bertindak sebagai ketua tim terpadu mengatakan dalam waktu dekat akan segera melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait untuk membahas pemindahan para pedagang.
"Minggu depan kemungkinan besar sudah dimulai rapatnya. Tim terpadu sifatnya hanya mengoordinasi, dan turun ke lapangan," ujarnya. (tribunbatam.id/dewi haryati/dipanusantara)