HEADLINE TRIBUN BATAM
KPK Temukan 13 Tas Isi Dolar dari Rumah Dinas Nurdin Basirun
Tim KPK, menggeledah rumah dinas Gubernur Kepri dan menemukan 13 tas dan 1 dus berisi uang dalam mata uang rupiah, Dolar AS dan Singapura.
"Tidak kenal sama sekali. Kayaknya bukan pengusaha ini di Balai (Tanjungbalai Karimun)," kata seorang pengusaha dan kontraktor asal Karimun.
Para pengusaha menduga Abu Bakar berasal dari Batam atau Malaysia. Bahkan mereka menduga Abu Bakar bukanlah pengusaha, namun orang suruhan.
"Mungkin orang Batam atau Malaysia tak? Atau bisa jadi dia orang suruhan saja," ujar pengusaha lain.
Diberitakan, Gubernur Nurdin ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan menerima suap terkait izin prinsip reklamasi di Tanjung Piayu. Nurdin sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Selain Gubernur Nurdin, penyidik KPK juga menetapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri Edy Sofian, Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Budi Hartono dan Abu Bakar selaku pihak swasta sebagai tersangka.
Penyidik KPK menduga Nurdin menerima suap secara bertahap dari Abu Bakar. Totalnya 11.000 dollar Singapura dan Rp 45 juta. Uang itu diberikan melalui Budi dan Edy.
Rumah Pribadi Nurdin Sepi
Suasana lengang terlihat di rumah pribadi Gubernur Kepri Nurdin Basirun di Jalan Bhakti, Bukit Senang, Kelurahan Tanjungbalai Kota, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait perizinan reklamasi.
Meskipun sehari-harinya berkantor di Kota Tanjungpinang, namun Nurdin sangat sering ke Karimun.
Selain berasal dari Karimun, Nurdin merupakan Bupati Karimun dua periode sebelum menjadi Wakil Gubernur Kepri dan akhirnya menjadi Gubernur setelah Gubernur Kepri HM Sani meninggal dunia.
Pantauan, Jumat (12/7), kediaman pribadi Nurdin yang didominasi warna cokelat itu tampak sepi. Tidak ada terlihat anggota keluarga. Hanya beberapa petugas satpol PP yang sedang berjaga di halaman rumah.
Kesan megah tergambar dari rumah tersebut. Dua mobil sedan berwarna hitam dan merah tampak berjejer terparkir di Garasi. "Kami tak tau. Tak bisa komentar apa-apa juga," kata seorang Petugas Satpol PP saat coba diwawancarai.
Kasus yang menimpa Nurdin memang menjadi topik perbincangan hangat di masyarakat Kepri, khususnya Karimun. Berbagai tanggapan dan simpati terhadap Nurdin banyak disampaikan warga Karimun melalui akun media sosial.
Di Kantor Gubernur Kepri di Dompak, penangkapan Nurdin Basirun sangat mengejutkan para pegawai.
"Ya beliau panutan kita. Kita tetap asa praduka tak bersalah. Yang membuktikan itu di pengadilan, bukan KPK yang mengakhiri segalanya," kata seorang pegawai di Pemprov Kepri.