Sehari, Najib Razak Beli Perhiasan Rp 11,5 Miliar Pakai Kartu Kredit, Dibayar Oleh Orang Ini

Kredit milik mantan PM Malaysia, Najib Razak digunakan untuk berbelanja senilai RM3,3 juta atau sekitar Rp 11,55 miliar di toko perhiasan di Italia

FMT
Mantan PM Malaysia Datuk Seri Najib Razak dan istrinya, Datin Seri Rosmah Mansor 

Sarawak Report yang sempat dibredel oleh rezim Najib ini mewnyebutkan bahwa Najib dan Rosmah Mansor berlibur ke Eropa pada Agustus 2014.

Keduanya berbelanja menggunakan dua kartu kredit yang dikeluarkan Visa No: 4585 8180 0000 5496 sebesar RM449 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar dan Master Card Nomor 5289 4380 0003 8961 dengan nilai belanja bencapai RM2,8 juta atau sekitar Rp 9,5 miliar.

Pembayaran tersebut termasuk hotel, makanan, pembelian perhiasan dan pengeluaran pribadi mewah lainnya di Eropa Selatan, termasuk Italia dan Monako.

Yang mengejutkan adalah, ke dua kartu kredit itu ternyata terdaftar atas nama SRC International, yang tentu saja tagihannya dibayar oleh perusahaan tersebut.

SRC International didirikan dengan pinjaman sebesar RM4 miliar dari dana pensiun publik (KWAP) dan sejak awal berdiri sudah menimbulkan kontroversi karena tidak pernah diaudit.

Saat SRC goyang, Najib kemudian “menyelamatkan” perusahaan itu dengan mengambil alih perusahaan di bawah Kemenkeu yang dipimpinnya sendiri sebagai Menteri Keuangan merangkap PM.

Namun, krisis kepercayaan semakin membesar setelah Sarawak Report dan Wall Street Journal melaporkan secara rinci bagaimana dana perusahaan sebesar RM42 juta mengalir antara akhir 2014 dan awal 2015 kew rekening Najib.

Anggota parlemen dari partai oposisi DAP, Tony Pua terus-menerus menyebutkan bahwa hampir tidak ada dana RM4 miliar yang dipinjam dari KWAP yang bisa dipertanggungjawabkan.

Rosmah Mansor saat diperiksa KPK Malaysia
Rosmah Mansor saat diperiksa KPK Malaysia (The Star)

Satu-satunya investasi SRC yang terungkap hanyalah US85 juta atau Rp 1,1 triliun. Tentu sangat jauh dari dana pensiun yang mereka pinjam, sebesar Rp 140 triliun.

Konon, dana tersebut diputar oleh perusahaan SRC Global yang dimiliki oleh Jho Low untuk investasi minyak di pesisir Kanada bersama mantan manajer keuangan Abu Dhabi Aabar, Khadem Al Qubaisi.

Dalam sidang sebelumnya, manajer cabang AmBank R Uma Devi mengungkapkan adanya transfer RM64 juta dari rekening bank Ihsan Perdana Sdn Bhd ke rekening pribadi Najib Razak.

Saksi mengatakan, Najib juga memiliki tiga akun rekening, yaitu AmPrivate Banking dengan nomor 2112022011880, 2112022011898 dan 2112022011906 yang dibuka pada 31 Juli 2013 dan ditutup pada 9 Mei 2015.

Ihsan Perdana adalah perusahaan yang mengurus unit sosial dari SRC International Sdn Bhd, salah satu anak perusahaan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan investasi yang dijarah oleh sejumlah pihak di lingkungan pemerintahan Najib Razak.

SRC kemudian diambil alih oleh Kementerian Keuangan yang juga dirangkap oleh Najib Razak.

Belakangan, sejumlah media menyebutkan bahwa pengambil-alihan itu karena banyaknya utang perusahaan tersebut.

Hal itu terbukti, Menteri Keuangan Lim Guan Eng di awal menjabat setelah PM Mahathir Muhammad berkuasa kaget karena ada taguihan utang SRC yang harus dibayar menggunakan kas kementerian.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved