Atas Permintaan Jho Low, Buron Skandal 1MDB, Rekening Najib Razak di Bank Pakai Kode Khusus
Kode khusus pada rekening Najib Razak atas permintaan pengusaha Low Taek Jho alias Jho Low yang saat ini masih buron terkait skandal 1MDB.
Pengusaha buron Jho Low disebutkan Cheah, hadir di kediaman pribadi Datuk Seri Najib Razak ketika perwakilan AmBank akan membuka tabungan Najib Razak.
Cheah bersaksi bahwa ia datang mjenggunakan mobil menuju ke kediaman Najib di Jalan Langgak Duta untuk membahas pembukaan rekening tersebut setelah pertemuan dijadwalkan oleh mantan ajudan Najib, Datuk Azlin Alias.
“Begitu saya tiba di kediaman Datuk Seri Najib, saya bertemu dengan Tuan Low Taek Jho yang juga dikenal sebagai Jho Low yang pernah bertemu saya sebelumnya."
“Saya kemudian dibawa ke kediaman oleh Jho Low yang kemudian memperkenalkan saya ke Datuk Seri Najib dan Jho low juga mengenalkan dirinya dari AmBank."
"Datuk Seri Najib dan aku pergi ke ruang tamu sementara aku melihat Jho Low menunggu di bagian lain dari kediaman," katanya dalam pernyataannya.
Cheah mengatakan dia diberi salinan rekening bank dan formulir pembukaan kartu kredit oleh Joanna Yu Ging Ping.
“Pada awal Januari 2011, dia memberi tahu saya, Najib --yang adalah perdana menteri pada waktu itu-- ingin membuka tabungan dan giro pada AmBank."
“Saya kemudian bertemu dengan pimpinan AmBank, Tan Sri Azman Hashim di kantornya untuk membahas masalah tersebut dan kemudian memerintahkan saya untuk mengurusnya," tambahnya.
Transfer ke Rekening Najib Razak
Dalam sidang sebelumnya, saksi lain dari AmBank mengungkapkan bahwa Najib Razak menerima transfer dana RM64 juta atau sekitar Rp 210 miliar lebih ke akun pribadinya tahun 2014 dan 2015.
Manajer cabang AmBank R Uma Devi mengungkapkan bahwa RM (Ringgit Malaysia) 37 juta dari RM64 juta tersebut ditransfer dari rekening bank Ihsan Perdana Sdn Bhd.
Namun, rekening dalam kesaksian Cheah (2112022009-694) berbeda dengan tiga rekening yang diungkap sebelumnya uleh Uma Devi.
Najib memiliki tiga akun rekening, yaitu AmPrivate Banking dengan nomor 2112022011880, 2112022011898 dan 2112022011906 yang dibuka pada 31 Juli 2013 dan ditutup pada 9 Mei 2015.
Najib Razak juga memiliki dua kartu kredit di bank tersebut yang tagihannya disebut-sebut, dibayarkan dari SRC International karena pembayaran tagihan dibayar oleh Nik Faisal, mantan CEO SRC.
Ihsan Perdana adalah perusahaan yang mengurus unit sosial dari SRC International Sdn Bhd, salah satu anak perusahaan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan investasi yang dijarah oleh sejumlah pihak di lingkungan pemerintahan Najib Razak.
SRC kemudian diambil alih oleh Kementerian Keuangan yang juga dirangkap oleh Najib Razak.
Belakangan, sejumlah media menyebutkan bahwa pengambil-alihan itu karena banyaknya utang perusahaan tersebut.