Meskipun Mayoritas Kongres Sebut Donald Trump Rasis, Namun Tolak Impeachment
Namun, kecaman terhadap Presiden AS Donald Trump tersebut tidak berujung pada impeachment atau pemakzulan karena mayoritas anggota House menolaknya.
Serangan Trump dipandang sebagai upaya untuk memecah belah Demokrat, yang memenangkan kendali DPR sejak 2018 dan memiliki kekuatan untuk menggagalkan agenda Trump di legislatif.
Pelosi yang kadang-kadang berseberangan dengan keempat emak-emak ini dengan gigih membela mereka dalam debat melawan Republik loyalis Trump.
"Komentar dari Gedung Putih ini memalukan dan menjijikkan dan komentar ini rasis," kata Pelosi. "Setiap anggota lembaga ini, Demokrat dan Republik, harus bergabung dengan kami dalam mengutuk tweet rasis presiden."
Komentar Pelosi membuat DPR menjadi kisruh selama dua jam setelah Partai Republik berpendapat dia terlalu jauh dalam komentarnya dan melanggar aturan debat.
Pemimpin Partai Republik, Kevin McCarthy, mengkritik Demokrat karena pernyataannya yang mengganggu 'ketertiban dan kesopanan' sidang itu, dengan mengatakan: "Hari ini adalah hari yang akan ditulis oleh para sejarawan."
Beberapa Republikan membela tweet Trump, seperti Tom McClintock dari California, yang mengatakan presiden mengomentari patriotisme wanita kongres, bukan ras mereka.
Uniknya, meskipun mereka mendukung Trump, namun mereka juga mengakui bahwa ucapan Trump sebagai seorang berlebihan sudah keluar dari kesopanan dan penghormatan antarlembaga.
"Saya berharap presiden lebih sopan dalam kata-kata yang kadang-kadang dia gunakan dan saya setuju bahwa nada pernyataannya baru-baru ini tidak perlu provokatif," kata McClintock.
Perwakilan Republik Doug Collins dari Georgia mencoba lebih bijak, mengajak anggota parlemen mengupayakan rekonsiliasi daripada meningkatkan serangan terhadap Trump.
Pemimpin Senat Republik, Mitch McConnell mengatakan kepada wartawan bahwa dia pikir "semua orang harus mengurangi retorika mereka."
"Presiden bukan rasis dan saya pikir nada dari semua ini tidak baik untuk negara, tetapi itu datang dari semua sudut pandang ideologis yang berbeda," kata McConnell.
Lantai House membeku selama lebih dari satu jam ketika anggota parlemen berdebat tentang apa yang harus dilakukan setelah Pelosi memilih walk out setelah pidatonya dipersoalkan.
"Saya tetap pada pendapat saya. Saya bangga atas perhatian yang dipanggil kepadanya karena apa yang dikatakan presiden benar-benar tidak pantas," kata Pelosi kepada wartawan di Capitol, usai anggota DPR mendukungnya.
Suasana riuh di parlemen membuat pimpinan GOP House (istilah untuk Partai Republik) membatalkan pertemuan mereka di Gedung Putih terkait reformasi imigrasi.
Para pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy, Steve Scalise, dan Liz Cheney bergerombol dengan anggota parlemen GOP lain untuk memperdebatkan langkah selanjutnya.