Bermodal Bahasa Inggris yang Dipelajari di SMA, Pria di Anambas Ini Jadi Pusat Informasi Turis Asing
Dia langsung mengambil posisi di pintu keluar Bandara.Dia mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih merah.
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Gusdi Munandar (31) begitu cekatan melihat penumpang maskapai komersil menuju ruang kedatangan bandar udara (Bandara) Letung Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Dia langsung mengambil posisi di pintu keluar Bandara. Di tangannya terlihat beberapa brosur berisi informasi soal Anambas.
Dia mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih merah.
• Jawaban Ahok soal Putrinya Nathania Tak Terima Pernikahannya dengan Puput Nastiti
• Ramalan Zodiak Hari Sabtu 19 Juli 2019, Capricorn Sabar, Taurus Posesif, Gemini Perlu Merenung
• Pemko Tanjungpinang Tiadakan Gerak Jalan Kategori 45 Km, Syahrul: Lebih Banyak Mudaratnya
• Jadwal Final Piala Indonesia, Final Leg 1 Persija Jakarta vs PSM Makassar di Jakarta, Live RCTI
Baju yang dia kenakan memang terlihat berbeda dengan petugas bandara yang berwarna putih dan biru dongker.
Namun, dia tetap terlihat percaya diri. Sesekali dia memberikan informasi kepada penumpang pesawat untuk menggunakan transportasi darat agar bisa sampai ke pelabuhan.

Setidaknya itu yang terlihat dari pantauan TRIBUNBATAM.id saat bertemu dengannya di Bandara Letung Senin (15/7/2019).
Pekerjaan yang ditekuni pria kelahiran Jemaja 1 Agustus 1988 ini bukan 'kaleng-kaleng'.
• VIDEO-Pensiunan Aparat Ditemukan Istrinya Tewas Gantung Diri, Anaknya Turunkan Sendiri Jenazah Ayah
• Beredar Video Anggota TNI Dikeroyok Puluhan Orang hingga Berdarah-darah, Komandan Angkat Bicara
• Mampu Produksi 400 Liter per Detik, Waduk Sei Gong Diresmikan Hari Ini
• Perubahan Sikap Nathania Purnama, Anak Ahok dan Veronica Tan, Belum Terima Puput Nastiti Devi
Meski berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT), pria yang memiliki satu orang anak ini bekerja di pusat informasi wisata di Letung.
Dia menjadi garda terdepan ketika wisatawan lokal maupun mancanegara bingung saat datang ke Anambas, khususnya Jemaja.
Selain di Bandara Letung, dia juga menyempatkan diri ke Pelabuhan Letung di Pulau Jemaja.

Sudah lebih kurang 1 tahun terakhir dia menekuni profesi yang berada di bawah Dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Pariwisata memang sudah menjadi minatnya, bahkan saat dia masih menjadi staff tata usaha di satu sekolah menengah pertama di Jemaja sekitar 10 tahun yang lalu.
Semenjak masuk perangkat wiffi bantuan kementrian, minatnya akan pariwisata semakin tinggi.
Bermodal bahasa Inggris yang yang dia peroleh ketika duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Gusdi pun memberanikan diri untuk bertatap muka dengan wisatawan mancanegara.
• Dua Speedboat Rute Jemaja-Tarempa Beroperasi Lagi Setelah Dilarang Syahbandar Akibat Cuaca Buruk
• Gedung Animasi Kyoto Jepang Dibakar, 33 Orang Tewas Terpanggang, Sebelum Beraksi Pelaku Teriak: Mati
• Kabinet Jokowi Terbaru, Luhut Panjaitan Terdepak Digantikan Surya Paloh? Ini Jawaban Istana
• Polda Jatim Gerebek Pesta Tukar Pasangan, Pelaku Tanpa Busana Marah saat Disergap
Gayung pung bersambut. Himpunan wisatawan mancanegara yang hobi jalan-jalan memasukkannya menjadi penasehat perjalanan khusus di Anambas.
"Waktu itu saya masih kerja di sekolah. Saya merasa guru lain yang melihat saya seperti cemburu.
Akhirnya saya putuskan untuk pindah dari sekolah itu ke dinas," ujar Gusdi saat dihubungi Jumat (19/7/2019) siang.
Saat ini, baru Gusdi sajalah yang menjadi pusat informasi wisata di Pulau Jemaja.
Selain ke pulau, wisatawan yang datang ke Jemaja, biasa dia bawa ke Air Terjun Neraja di Desa Ulu Maras atau wisata Mangrove di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur.
Untuk membawa wisatawan, Gusdi bekerja sama dengan pemilik tempat usaha semisal pemilik mobil, kapal dan tempat penginapan.
Dia hanya membantu memfasilitasi keinginan wisatawan mancanegara itu.
Dari kunjungan wisatawan itu, dia memperoleh upah. Sayang, untuk musim sekarang ini wisata ke pulau tidak dia referensikan.

"Kamis (18/7) kemarin, membawa orang Kementrian Pariwisata ke Pulau Ayam, kuat gelombang," ungkap Gusdi.
Dia pun senang kampung halamannya mulai dilirik wisatawan mancanegara.
Gusdi juga mengajak warga di Pulau Jemaja untuk menjaga kebersihan dan sopan santun.
• GEMPA HARI INI, Gempa 4.5 SR Guncang Tasikmalaya Jumat (19/7) Jam 01.22 WIB, Berikut Info BMKG
• Mendingan Aplikasi Bikin Wajah Lebih Muda 15 Tahun, Gak Usah Ikut Age Challenge
• Sekali Mati Lampu Durasi 3 Jam, Cek Jadwal Pemadaman Listrik di Batam Jumat 19 Juli 2019
• Baru Tiga Bulan Lalu Bebas dari Penjara, Hadi Saputra Curi Lagi, Ditangkap Kembali di Tanjunguban
Menurut Gusdi, wisatawan mancanegara sangat peka soal kebersihan, khususnya sampah plastik.
Selain itu, mereka mengeluhkan akses internet yang menurut mereka masih sulit didapatkan.
"Mereka mengeluhkan itu. Namun untuk sinyal, sejak Kamis kemarin mendadak sudah bagus. Semoga dapat bertahan selamanya," sebut Gusdi. (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman)