Anwar Ibrahim: PKR Takkan Buat Keputusan Sampai Hasil Investigasi Video Gay Azmin Ali Tuntas
Anwar Ibrahim mengatakan PKR tidak akan membuat keputusan terhadap Wakil Presiden PKR Mohamed Azmin Ali sampai investigasi dugaan video gay tuntas
Azmin sejak awal membantah keras bahwa dirinya adalah pria dalam dua video yang beredar itu. Ia menyebut video itu direkayasa oleh rekan partainya sendiri dan kelompok yang ia sebut poros Filipina.
Tidak jelas, siapa yang dimaksud dengan poros tersebut, namun Haziq sendiri pernah ditangkap polisi di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat hendak terbang ke Manila, sehari setelah pengakuannya tentang video hubungan sesama jenis itu.
Penyebar Video Mulai Terkuak
Sementara irtu intrik dengan modus video gay untuk menjatuhkan Azmin Ali semakin terang benderang.
Polisi menangkap sembilan orang, enam orang ditangkap Minggu --termasuk Haziq Abdullah Abdul Aziz-- dan tiga orang lagi, Selasa (16/7/2019) sore.
Tiga orang yang ditangkap itu adalah pengurus Partai Keadilan Rakyat (PKR) sebuah negara bagian dan satu orang adalah orang kepercayaan Anwar.
Berita Harian Online mengatakan, tiga pengurus partai yang ditangkap terakhir berusia antara 29-37 tahun di sebuah rumah di Pasir Gudang, Johor Bahru.
Ketiganya kemudian dibawa ke kantor Kepolisian Daerah Seri Alam, Johor.
Dengan penangkapan ketiga orang ini, jumlah keseluruhan tangkapan terkait video gay menteri ini menjadi sembilan orang.
Kepala Reserse Kriminal Bukit Aman, Datuk Huzir Mohamed membenarkan penangkapan tersebut, namun enggan memberikan penjelasan, termasuk nama ketiga tersangka.
Dua hari sebelumnya, Haziq Abdullah Abdul Aziz ditangkap polisi, Minggu (14/7/2019) malam.
Haziq ditangkap bersama lima orang lagi dalam sebuah penggerebekan besar-besaran di sekitar Lembah Klang, Kuala Lumpur, dan akan ditahan selama enam hari, untuk menyelidikan.
Penahanan itu dibenarkan oleh Kepala Reserse Kriminal Bukit Aman, Datuk Huzir Mohamed, namun ia tidak menjelaskan penangkapan terkait apa.
Keenamnya dibawa ke Pengadilan di Jalan Duta, Kuala Lumpur, Senin pagi untuk mendapatkan perintah penahanan.
Ini adalah kali kedua Haziuq ditangkap setelah sebelumnya juga dicegat polisi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), saat hendak pergi ke Manila, Filipina.
Namun, Haziq dibebaskan keesokan harinya oleh polisi dengan jaminan.
