Wawan Game  Sempat disangka Kecanduan Game Online, Pernah Dipasung Belasan Tahun

Beberapa waktu lalu sempat viral video yang menampilkan seseorang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berkepala plontos.

(Vitorio Mantalean)
IS (32) alias Wawan Game, orang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi. 

"Efek obat dulu. Dulu dia ngamukan, dihajar obat malah jadi seperti robot enggak punya emosi. Dia enggak akan pernah bilang 'aduh!'. Diajak ngomong juga dia enggak ngejawab," kata Suhartono.

Dipasung belasan tahun

IS (32) alias Wawan Game, orang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi.
IS (32) alias Wawan Game, orang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi.(Vitorio Mantalean)

Fakta mengejutkan datang dari seseorang yang pernah merawat Wawan "Game".

Dia disebut pernah mengalami masa lalu yang pilu.

Riwayat inilah yang akhirnya menjelaskan bahwa Iwan sebenarnya bukan kecanduan game online.

"Sebenarnya Iwan (panggilan LSM untuk Wawan) bukan sakit karena game online. Saya dampingi Iwan dari 2016," ujar Sri Pujiawati, perawat Wawan

"Game" dari LSM Gerak Cepat Bersama yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019) petang.

"Kalau Iwan tangannya begitu karena rasa cemas yang tinggi, permasalahan yang enggak pernah dikeluarkan. Jari tangannya enggak mau diam bukan berarti karena enggak bisa main handphone," timpal Ketua LSM Gerak Cepat Bersama Farian dalam sambungan telepon yang sama.

Polda Jatim Gerebek Pesta Tukar Pasangan, egini Pengakuan Tersangka

Selama wawancara via telepon, Kompas.com berulang kali memastikan pada Sri dan Farian bahwa Wawan alias Iwan mengidap skizofrenia bukan akibat kecanduan game online. Keduanya selalu membantah.

"Iya (tangannya sudah begitu sejak dulu). Saya kan selalu konsultasikan sama psikiater dan dampingi ke RS, kenapa tangannya tak bisa lepas. Dilihat dari psikologi, kejiwaan, rupanya Iwan menghadapi kecemasan yang berlebihan. Ada rasa takut, kecemasan, menarik diri. Termasuk, ketika ada orang asing dia enggak mau interaksi," jelas Sri.

Wawan lahir pada 1987, kata Suhartono. Lalu, seingat Sri, titik balik kesehatan mental Wawan terjadi tak jauh saat ia lulus SMA.

Dengan asumsi bahwa seseorang kecil kemungkinan lulus dari SMA di atas usia 23 tahun, itu berarti Wawan sudah mengalami gangguan jiwa sebelum tahun 2010.

Game online yang dapat dimainkan lewat smartphone masih amat jarang ditemui.

Apalagi di tempat tinggal Wawan yang, menurut Sri, berada di suatu desa di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Jadi Arsitek 757 Kepri Jaya, Kesan Pertama Nazal Mustofa akan Sepak Bola di Kepri: Sangat Miris

"Dulu, dia pernah kerja di Bandung. Enggak tahu ada masalah apa di tempat itu. Ketika ada masalah itu, tiba-tiba orangtuanya secara berturut-turut meninggal. Itu yang bikin begitu. Orangtuanya meninggal ketika dia keluar SMA. Dari SMA sampai 2018 akhir itu Iwan terus-terusan dipasung," Sri melanjutkan ceritanya.

Tak tahan dengan Wawan yang cenderung suka mengamuk dan agresif akibat gangguan jiwanya, keluarga pun kehabisan akal sehingga memasung Wawan selama bertahun-tahun.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved