Demo Hong Kong yang Makin Brutal Membuat China Daratan Kesal. Akankah Beijing Kerahkan Pasukan?

Kemarahan rakyat China daratan mencapai puncaknya ketika para demonstran, Minggu lalu, merusak kantor penghubung Beijing di pusat kota Hong Kong.

South China Morning Post
Masyarakat China daratan mendesak pemerintah mengerahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk menghentikan aksi demo Hong Kong yang makin brutal. 

“Skenario itu bisa terjadi jika kekacauan terus terjadi di Hong Kong, dengan 100.000 atau 200.000 perusuh di jalanan. Tapi saya pikir ini tidak mungkin,” katanya.

Perusakan kantor perwakilan pemerintah China di Hong Kong, memancing kemarahan Beijing

Sementara itu, Yue Gang, pensiunan kolonel PLA, mengatakan komentar Wu dapat dilihat sebagai peringatan bagi para pemrotes Hong Kong yang radikal.

"Saya pikir tanggapannya sesuai dengan Undang-Undang Dasar, tetapi mengingatkan tentang UU Garnisun dapat dilihat sebagai peringatan bagi para demonstran radikal yang melakukan kekerasan," katanya.

Yue tidak mengesampingkan kemungkinan pemerintah Hong Kong meminta bantuan dari Beijing.

"Saya pikir titik didih sudah tercapai," katanya. “Area yang terkena dampak telah melebar, termasuk kantor penghubung. Jika ini terus berlanjut, pengunjuk rasa bahkan bisa mengepung garnisun PLA. ”

Pengamat veteran Tiongkok Johnny Lau Yui-siu mengatakan pernyataan juru bicara kementerian pertahanan itu penting, menunjukkan bahwa Beijing sangat memperhatikan perkembangan di Hong Kong.

“Interpretasi saya adalah, PLA sedang dalam tahap mengamati situasi di Hong Kong. Garnisun PLA Hong Kong seperti kapal selam yang melayang perlahan ke permukaan air. PLA di kota itu bisa memainkan peran, sesuai dengan hukum."

Lau mengimbau para pengunjuk rasa menghentikan cara-cara demo mereka yang melebihi batas, terutama menyerang fasilitas kantor penghubung pemerintah pusat.

David Lesperance, pendiri Lesperance & Associates mengingatkan bahwa PLA telah mengirim bendera merah ke sektor bisnis.

“Ini adalah pesan bendera merah dan akan mengejutkan komunitas bisnis. Tidak ada yang ingin melihat Tiananmen baru di Sheung Wan,” katanya.

"Untuk pebisnis lokal dan internasional di Hong Kong, ini adalah tanda bahwa segalanya bisa menjadi lebih buruk."

Masyarakat Hong Kong Terbelah
Demo Hong Kong berakhir rusuh, Selasa (2/7/2019) dinihari setelah para pendemo menduduki gedung legislatif kota Hong Kong
Demo Hong Kong berakhir rusuh, Selasa (2/7/2019) dinihari setelah para pendemo menduduki gedung legislatif kota Hong Kong (South China Morning Post)
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demo Hong Kong belum berhenti meskipun pemerintah telah menghentikan pembahasan RUU ekstradisi yang diprotes rakyat Hong Kong sejak sebulan lebih.
Para pendemo dari kelompok garis keras mulai anarkis, sementara pemerintah dan polisi Hong Kong masih berusaha bersabar.
Hingga saat ini, tuntutan mereka juga sudah berubah, mendesak Carrie Lam mundur dari jabatannya sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong.
Pendemo juga mendesak kepolisian Hong Kong bertanggung jawab terhadap kerusuhan yang terjadi di awal-awal demo terdahulu.
Permintaan maaf Carrie Lam seakan tidak ada artinya meskipun wanita itu mengungkapkan dengan tangis.
Demo demi demo yang terjadi pun semakin kasar, apalagi mereka seperti mendapat dukungan dari sejumlah negara, seperti Inggris dan Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa aksi itu merupakan gambaran dari demokrasi di Hong Kong.
Tapi, masyarakat Hong Kong mulai terbelah karena para kelompok demonstran --yang umumnya anak muda-- mulai melakukan kekerasan, menutup kantor layanan puiblik, mengepung markas polisi, bahkan menduduki dan mengobrak-abrik gedung parlemen.
Puncaknya Minggu lalu, perusakan kantor penghubung China di Hong Kong, yang seakan membangunkan macan tidur.
Dua bentrokan terjadi pada hari itu, dengan kepolisian di jalan raya dan tawuran di stasiun kereta api, Minggu (22/7/2019) malam.

Puluhan pria berbaju putih bersenjata pentungan tiba-tiba menyerbu kelompok demonstran dan penumpang kereta api tanpa pandang bulu.

Sebanyak 45 orang dilaporkan terluka oleh South China Morning Post.

Tidak ada petugas polisi yang terlihat saat puluhan pria --yang menurut para saksi adalah gangster triad.

 Polisi Bentrok Lagi Saat Bubarkan Demo Hong Kong. Ada yang Nekat Bunuh Diri

 Terkait Demo Hong Kong yang Rusuh, Beijing Blokir Seluruh Platform Media, Televisi Berubah Hitam

 UPDATE! Demo Hong Kong Makin Liar, Gedung Legislatif Hancur-lebur. Polisi Keluarkan Ultimatum

Menutup wajahnya cdengan masker, seperti para demosntran, mereka menyerbu ke stasiun MTR Yuen Long sekitar tengah malam dengan membuka paksa pintu kereta dan kemudian memukuli para penumpang.

Sebagian lagi melemparkan benda-benda kepada ke arah demonstran dan menumpan, dan menyerang anggota masyarakat, termasuk jurnalis.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved