Akibat Demo Perdagangan Hong Kong Lumpuh, 'Kami Mungkin Tak Bisa Rayakan Natal'
Dampak protes anti-pemerintah selama delapan minggu terakhir bahkan jauh lebih buruk dibandingkan demo "revolusi payung" tahun 2014
Dia mengatakan, pemerintah telah gagal menanggapi setiap tuntutan pendemo yang pada awalnya hanya fokus pada penarikan RUU ekstradisi yang kontroversial, tetapi kini berubah menjadi perjuangan pro-demokrasi yang jauh lebih luas.
Meski demikian, Tang juga khawatir tentang nasib pekerjaannya di ritel grup barangt mewah Perancis irtu.
Sebelum protes, toko memiliki satu klien per menit, tetapi sekarang 3-4 per jam dan penjualan harian turun bebas dari HK $ 100.000 menjadi seperlimanya saja.
"Jika protes berlangsung hingga Oktober, saya khawatir jika saya bisa mendapatkan apapun untuk menyambut Natal tahun ini," katanya.
Pusat perbelanjaan tempatnya bekerja sering digunakan oleh pengunjuk rasa untuk istirahat sehingga kawaswan ritel mewah itu lebih terlihat menakutkan.
Para pengunjuk rasa memang tidak mengganggu aktivitas bisnis, namun pada satu kesempatan mal bisa berubah menjadi medan pertempuran.
Ketika polisi mencoba membubarkan kerumunan di distrik kelas pekerja Sha Tin pada 14 Juli, mereka mengejar para pendemo yang kabur ke pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Sun Hung Kai Properties.
Pertempuran telah membuat lantai mal yang biasanya licin mengkilat menjadi kotor oleh ceceran darah pendemo yang terluka.
Buruknya lagi, gambar-gambar itu cepat menyebar ke seluruh dunia.
Pariwisata, terutama dari China daratan, telah menurun tajam. Inggris, Jepang, Singapura, dan lainnya telah mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya.
Federasi Serikat Pekerja Hong Kong mengatakan tingkat hunian hotel turun 20 persen pada Juni dibanding bulan yang sama tahun lalu dan mungkin 40 persen pada Juli ini.
Seorang manajer tur lokal yang hanya memberikan nama keluarganya Yu mengatakan, dua pertiga dari klien daratannya telah membatalkan pemesanan perjalanan.
Fitch Ratings mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Selasa bahwa kerusuhan dapat merusak kepercayaan bisnis dan kualitas tata kelola pemerintahan.
Klinik kesehatan dan kecantikan raksasa Watsons, seperti dilansir South China Morning Post mengatakan, ini adalah periode bisnis yang paling buruk di Hong Kong.
Jalan-jalan kota telah sering diambil alih oleh pasukan pengunjuk rasa yang marah, kadang-kadang menjadi tempat pertempuran dengan polisi anti huru-hara, menurut direktur pelaksana Diane Cheung.
