Cerita Istri Penyuap Gubernur Kepri
Istri Abu Bakar Tahu Suaminya Suap Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Ditahan KPK dari YouTube
Abu Bakar, menurut Ria selama ini tidak terlihat berbicara serius melalu handphone miliknya.
PENYEBAB ditangkapnya Abu Bakar dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dua kepala dinas dan Gubernur Kepri, Rabu (10/7/2019) lalu, masih menjadi tanda tanya pihak keluarga.
Karena Abu Bakar pamit dari rumahnya pergi ke Batam di Pulau Panjang tidak menyebutkan alasannya. Seperti biasa, Abu Bakar pergi hanya sebentar saja, dan kemudian kembali ke rumah.
"Suami saya kalau pergi ke Batam itu bisanya sore sudah pulang lagi ke rumah. Ini saat kejadian penangkapan oleh KPK, dua nomor handphone suami saya tidak bisa dihubungi saat itu. Saya dan keluarga pun bimbang, karena tidak bisanya tidak memberi tahu kalau tidak pulang ke rumah," kata Sunaria (31) istri dari Abu Bakar, Senin (28/7/2019).

Ria panggilan Sunaria yang ditemui di kediamannya di Pulau Panjang, mengaku mendapat kabar kalau suaminya ditangkap KPK, pada Kamis (11/7/2019).
"Ada warga yang beritahu kalau suami saya ditangkap KPK. Warga itu datang dan menujukan video penangakapan suami saya melalui handphone," ujarnya.
• 21 Hari Diterungku, Nurdin Basirun Diperiksa KPK 1,5 Jam, Sebagai Saksi Abubakar
Abu Bakar, menurut Ria selama ini tidak terlihat berbicara serius melalu handphone miliknya.
Dua handphone senter itu selalu dibawa Abu Bakar dan jarang terlihat ada panggilan masuk.
"Tidak pernah saya lihat suami saya bicara serius melalui handphone. Paling bicara terkait keperluan mancing dan peralatan mancing saja, selain itu tidak ada," katanya.
Untuk itu Ria melihat aneh jika suaminya ditangkap KPK terkait gratifikasi atas izin reklamasi pantai di Tanjungpiayu.
Ria mengaku tidak tahu suaminya disuruh siapa untuk mengantar uang untuk pejabat Pemprov dan Gubernur Kepri.
"Kami hanya hidup pas-pasan. Hasil tangkapan ikan itu hanya untuk makan bersama dua anak kami. Saya tak yakin kalau suami saya terlibat dalam kasus ini," ujarnya.

Menurutnya, selama ini suaminya tidak pernah cerita jika ada yang menyuruhnya untuk suatu pengurusan.
"Selama ini di rumah biasa-biasa saja, tidak ada yang aneh. Suami pergi mancing, pulang bawa ikan. Ya begitulah sehari-hari keluarga kami di sini," ujarnya.
Sementara Ketua RW02 Pulau Panjang Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang Kota Batam, Suhada mengatakan sampai saat ini warga satu kampung di Pulau Panjang ini belum percaya kalau Abu Bakar itu terlibat dalam kasus yang ditangani KPK.
"Selama ini, Abu merupakan warga yang selalu aktif dalam keagamaan. Selain itu, sehari-hari sebagai nelayan, dia hanya ke laut menangkap ikan, lalu pulang ke rumah. Jadi kami dan warga di sini tidak percaya kalau dia itu, terlibat dalam kasus yang menjerat Gubernur Kepri," ujarnya. (tribunbatam/id/zabur anjasfianto/zil)