KISAH Soekarno Sholat Idul Adha, di Rakaat II Ada Penembakan Sasar Presiden, Pelaku Lihat 2 Bayangan
Salat pun dimulai, namun saat rukuk, tiba-tiba teriakan takbir seorang pria terdengar, disusul suara tembakan.
TRIBUNBATAM.id - Idul Adha merupakan hari raya Islam yang sang penting.
Terkisahlah tentang Hari Raya Idul Adha pada 14 Mei 1962 era Soekarno. Pada hari raya kurban itu, lapangan Istana Merdeka dibuka untuk umum dalam rangka pelaksanaan ibadah Salat Idul Adha.
Sehingga Istana Negara menjadi pusat perhatian banyak warga saat itu.
Soekarno hadir bersama umat muslim yang memenuhi istana dan ikut salat bersama mereka.
Semua terlihat normal dengan penjagaan yang ketat.
• HUT Kemerdekaan RI, Ini Kutipan-kutipan Menarik Bung Karno yang Bisa Menggetarkan Jiwa Nasionalisme
• Sambut HUT RI, LinkAja Gelar Beragam Penawaran Menarik, Catet Promonya
• KISAH Soekarno dengan Dukun Sakti dari Sumatera, Presiden Sempat Merinding Karena Permintaan Ini
• Live Streaming Badminton Thailand Open 2019, Marcus/Kevin Main
Salat pun dimulai, namun saat rukuk, tiba-tiba teriakan takbir seorang pria terdengar, disusul suara tembakan.
Pria tak dikenal itu keluar dari barisan pertama dan mengarahkan pistolnya ke Soekarno.
Peluru pertama meleset, mengenai Ketua DPR kala itu, Zainul Arifin.
Peluru kedua ditembakkan dan tetap meleset.
Pelaku adalah seorang kiai yang memimpin pemberontak DI/TII, Moh Bachrum.
Namun ada juga cerita yang mengatakan pelaku bukan Bachrum, namun orang suruhannya.
Melihat Dua Bayangan Soekarno
Dalam cerita lain mengatakan bahwa yang terkena tembak adalah dua polisi, Amoen dan Susilo.
Mereka bersama beberapa polisi lain serempak bertubrukan menutupi tubuh Soekarno.
Amoen tertembak di dada, sedang Susilo terserempet peluru di bagian kepala. Namun keduanya selamat.