DEMO HONG KONG

Pemimpin Eksekutif Hong Kong: Saya Tidak Akan Mundur oleh Tuntutan Kelompok Ekstrim

Ketika 7 juta orang menghadapi tantangan besar, ini bukan lagi tentang kehormatan pribadi saya. Rekan-rekan saya dan saya memiliki tanggung jawab

South China Morning Post
Bentrokan terjadi antara demonstran dengan kelompok pro-Beijing di Hong Kong, Senin (5/8/2019). 

Lam hanya kembali bahwa undang-undang itu telah "mati", dan Dewan Pengaduan Polisi Independen telah setuju untuk menyelidiki penggunaan kekuatan polisi terhadap para pemrotes.

Dalam seruan langsung kepada para pemrotes, Lam juga memperingatkan bahwa pemogokan yang pecah di seluruh Hong Kong akan merusak mata pencaharian keluarga pekerja.

"Orang-orang harus menghormati hak orang lain untuk pergi bekerja ... Memblokir jalan, menghentikan orang pergi bekerja dapat menyebabkan orang kehilangan pekerjaan, dan banyak keluarga berpenghasilan rendah akan terpengaruh," katanya.

Sekretaris Keuangan Paul Chan Mo-po juga mendesak orang untuk berhenti memprotes, karena ekonomi kota telah menghadapi situasi yang sulit. Apalagi Hong Kong saat ini juga terdampak oleh perang dagang AS vs Cina yang sedang berlangsung.

Dia menunjuk penurunan angka impor, ekspor dan ritel yang sudah merosot 6,7 persen pada Juni.

Ditanya mengapa Lam seperti bersembunyi dari publik selama dua minggu terakhir, pemimpin eksekutif itu mengatakan bahwa ada sejumlah orang yang mengganggu berbagai kegiatan publik yang hendak dihadirinya.

Masyarakat juga mengalami ketakutan untuk mengundangnya karena ancaman kelompok radikal di media sosial.

"Beberapa kelompok radikal akan meneror orang yang membuat acara jika tahu saya akan hadir, baik terbuka atau tertutup,” kata Lam.

"Ini adalah Hong Kong hari ini, ada orang menggunakan ancaman dan intimidasi untuk mencapai tujuan mereka."

Hong Kong Lumpuh oleh Pemogokan
Carrie Lam muncul setelah serangan baru berupa pemogokan massal melumpuhkan seluruh Kota Hong Kong, Senin (5/8/2019).

Aksi mogok massal ini meliputi sektor transportasi dan 20 sektor bisnis sejak Senin pagi, sementara aksi demonstrasi yang diklaim mencapai 500 ribu orang berlanjut hingga Senin malam ini.

Dilansir TribunBatam.id dari South China Morning Post, aksi mogok sebagai bagian dari meningkatnya protes anti-pemerintah memaksa otoritas bandara Hong Kong untuk membatalkan sekitar 300 penerbangan.

Otoritas bandara Hong Kong menyebutkan, hanya satu dari lima bandara di Hong Kong yang beroperasi dan hanya 34 penerbangan yang diizinkan terbang dari 68 penerbangan per jam pada waktu normal.

 Detik-detik Baku Tembak Polisi dengan Kawanan Begal di Jalinsum, Warga Sebut Ada 5 Kali Tembakan

 Siaran dalam Genangan Banjir Setinggi Leher, Reporter Ini Tuai Pujian, Videonya Viral

 Gadis Ini Alami Sindrom Langka Werewolf, Begini Penampakannya yang Cantik Setelah Dicukur Habis

Setiap harinya, bandara Hong Kong ini melayani 1.000 penerbangan, baik berangkat atau tiba, namun hanya 511 penerbangan berangkat dari kota itu, sementara 117 keberangkatan dan 98 kedatangan dibatalkan hingga Senin siang

Aksi mogok dilakukan oleh petugas bandara dan staf delapan penerbangan –terutama maskapai China termasuk Cathay Airways. Aksi ini akan berlanjut hingga Selasa besok.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved