Benarkah Pohon Sengon Penyebab Mati Listrik Pulau Jawa? PLN Bilang Hoaks, Polri Investigasi

Apa penyebab mati listrik se Jawa dan Bali. Beredar kabar karena pohon sengon di Ungaran, Jawa Tengah, polisi menyelidiki kemungkinan sabotase

Pixabay.com
Ilustrasi mati listrik 

Kehati-hatian ini dilakukan demi mendapatkan pembuktian secara ilmiah.

Sementara, terkait tenggat waktu investigasi, Dedi mengatakan bahwa hal itu akan menyesuaikan kondisi di lapangan.

"Sangat tergantung pada tim di lapangan. Proses pembuktiannya masih ditelusuri," lanjut dia.

Terpisah, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten memastikan tidak ada unsur sabotase atau dampak gempa bumi untuk gangguan transmisi.

PLN mengaku berupaya maksimal untuk segera menormalkan aliran listrik kepada para pelanggan.

"Kami bekerja semaksimal mungkin penormalan seluruh pembangkit dan transmisi yang mengalami gangguan, saat ini sejumlah pembangkit listrik sudah mulai masuk sistem mencapai 9.194 MW," ungkap Plt Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani yang baru menjabat empat hari, sejak Jumat (2/8/2019).

Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Senin (5/8/2019) Pagi ini perjalanan KRL Commuter Line dan Kereta Api jarak jauh kembali normal setelah malam sebelumnya sempat terhenti karena dampak pemadaman listrik. (Warta Kota/Feri Setiawan)
Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Senin (5/8/2019) Pagi ini perjalanan KRL Commuter Line dan Kereta Api jarak jauh kembali normal setelah malam sebelumnya sempat terhenti karena dampak pemadaman listrik. (Warta Kota/Feri Setiawan) (Wartakota/Feri Setiawan)

Menurut Sripeni, penyebab terganggunya transmisi bisa beraneka ragam.

Untuk pemadaman listrik massal di sebagian wilayah Jawa kemarin ia mengatakan karena transmisi udara yang berada di Ungaran mengalami trip, dan menyebabkan gangguan pertama terjadi pada pukul 11.58 WIB.

Penyebabnya bisa beraneka ragam, "Kami masih proses investigasi, kadang kita tahu bisa layang-layang putus, dahan pohon, dan lainnya," ujar Sripeni.

Terkait pemadaman yang terjadi di sejumlah wilayah, PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan.

Kompensasi akan diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment, dan sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik (Non Adjustment).

Penerapan ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.

Khusus untuk prabayar, pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler.

Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan memberi token berikutnya (prabayar).

Saat ini PLN sedang menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen. (tribun network/thf/kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved