Menolak Mundur, Carrie Lam Nyatakan Aksi Unjuk Rasa Telah Hancurkan Hongkong
Pernyataan dari kepala eksekutif Hongkong yakni Carrie Lam, aksi protes dan bentrokan yang terjadi telah mendorong kepolisian ke situasi berbahaya
TRIBUNBATAM.id - Polemik kerusuhan di Hongkong terus berlanjut.
Kali ini, Pemerintah Hongkong menyebutkaan aksi unjuk rasa yang telah berlangsung selama dua bulan ini memiliki tujuan untuk menghancurkan kota semi-otonom tersebut.
Berdasarkan pernyataan dari kepala eksekutif Hongkong yakni Carrie Lam, aksi protes dan bentrokan yang terus terjadi telah mendorong kepolisian ke dalam situasi yang berbahaya.
• 5 Cara China Tanggapi Kerusuhan di Hongkong, Tegaskan Lindungi Kedaulatan
• Jelang Demo Lainnya di Hongkong, Polisi Sita Senjata dan Bahan Pembuat Bom
• 44 Orang Demonstran Pro Demokrasi Hongkong Terancam 10 Tahun Penjara
Lam, pada Senin (5/8/2019), kembali menggelar konferensi pers, yang pertama dalam tiga pekan terakhir, saat para aktivis pro-demokrasi meluncurkan kampanye pembangkangan sipil terhadap jaringan transportasi kota.
Lam, yang dipilih oleh komite loyalis Beijing, tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur atau pun menyerah terhadap tuntutan pengunjuk rasa yang mendesak kebebasan demokratis yang lebih besar, serta untuk digelarnya penyelidikan independen terhadap kekerasan polisi terhadap massa pengunjuk rasa.
Lam justru balik mengecam tindakan para pengunjuk rasa dalam beberapa pekan terakhir yang semakin keras dan konfrontatif.
"Gangguan yang begitu luas atas nama tuntutan tertentu atau gerakan yang tidak kooperatif telah secara serius merusak tatanan hukum dan ketertiban Hong Kong." tuturnya
"Serta mendorong kota yang dicintai dan telah dibangun oleh kita semua ke ambang situasi yang sangat berbahaya," lanjut Lam.
Lam menjanjikan bakal mengambil tindakan serius terhadap gangguan dan kekerasan yang terus meluas, yang menempatkan warga Hong Kong ke dalam kecemasan.
"Pemerintah akan bertindak tegas dalam menjaga hukum dan ketertiban di Hong Kong dan demi memulihkan kepercayaan publik," ujarnya, dikutip AFP.
"Kami melihat belakangan ini, sudah jelas bahwa orang-orang dengan tidak sopan telah mengusulkan untuk 'merebut kembali Hong Kong, revolusi zaman kita'... dan menantang kedaulatan nasional negara," katanya, merujuk pada nyanyian kerap disuarakan dalam aksi unjuk rasa.
"Saya berani mengatakan itu sedang mencoba untuk menjatuhkan Hong Kong, benar-benar menghancurkan kehidupan berharga lebih dari tujuh juta orang," kata Lam menegaskan.
Sementara itu, para pengunjuk rasa mengatakan mereka telah dipaksa untuk menggunakan cara-cara yang lebih keras setelah bertahun-tahun demonstrasi besar-besaran gagal menghentikan pergeseran kebebasan di kota, di bawah pemerintahan Beijing.
Massa pengunjuk rasa juga menuduh petugas kepolisian telah secara sengaja menggunakan kekerasan yang berlebih dalam menghadapi para demonstran.
• Gara-gara Batal Beli, Turis Malaysia Ditampar Pedagang Buah di Berastagi
• Ramalan Zodiak Hari Rabu 7 Agustus 2019, Pisces Kesulitan, Aquarius Kecewa, Cancer Blak-blakan
• Rekomendasi 5 Kuliner Favorit Warga Singapura, Tarif Mulai Rp 25 Ribuan
• Tak Lolos Seleksi Capim KPK, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan Pesan Kepada Laode M Syarif
• FAKTA BARU Terungkap di Buku Diary, Aurellia Sang Paskibra Lebih Suka Dilatih TNI daripada Senior
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menolak Mundur, Pemimpin Hong Kong Sebut Aksi Unjuk Rasa Ingin Menghancurkan Kota".
