Tiga Penembakan Massal Tewaskan 34 Orang Sepekan, Trump Salahkan Video Game

Presiden AS Donald Trump menyalahkan video game dan penyakit jiwa sebagai penyebab penembakan massal yang menewaskan 34 orang dalam sepekan terakhir.

AP/Kentucky Today
Seorang warga meletakkan karangan bunga di lokasi penembakan massal di El Paso, Texas yang menewaskan 22 orang, Minggu (4/8/2019) 

Setelah memeberindong warga di super market Walmart, menewaskan 22 orang, Crusius kemudian menyerahkan diri.

Kemudian 13 jam kemudian, pelaku yang disebut bernama Connor Betts menyerang kawasan hiburan malam populer bernama Oregon yang membunuh sembilan orang.

Betts yang berusia 24 tahun ditembak mati oleh polisi kurang dari semenit setelah beraksi.

Potongan video ini diambil dari akun Twitter Derek Myers pada 4 Agustus 2019 memperlihatkan polisi berjalan di garis pengaman buntut terjadinya penembakan massal di kawasan bar dan tempat hiburan malam populer Oregon di Dayton, Ohio. Sebanyak 9 orang tewas dalam penembakan massal tersebut.
Potongan video ini diambil dari akun Twitter Derek Myers pada 4 Agustus 2019 memperlihatkan polisi berjalan di garis pengaman buntut terjadinya penembakan massal di kawasan bar dan tempat hiburan malam populer Oregon di Dayton, Ohio. Sebanyak 9 orang tewas dalam penembakan massal tersebut. ((AFP/Twitter/DEREK MYERS) via kompas.com)

Trump berujar, dia juga menyerukan agar orang-orang yang dianggap memberikan ancaman bagi publik tidak mendapat akses membeli senjata, namun tak menjelaskan lebih jauh.

Dia juga meminta adanya aturan baru supaya tersangka penembakan massal bisa dijatuhi hukuman mati dengan eksekusi bisa dilaksanakan cepat serta tanpa penundaan.

"Saya siap dan terbuka untuk mendiskusikan segala ide yang bisa langsung diterapkan dan memberikan dampak besar," terang mantan bintang The Apprentice itu.

Wali Kota El Paso Dee Margo mengatakan Trump bakal mengunjungi kota yang berbatasan dengan Meksiko itu. "Dia bakal ke sini Rabu (7/8/2019)," katanya.

Dilansir AFP, Margo mengungkapkan Trump langsung menghubunginya dengan ramah, dan menawarkannya bantuan dengan cara apa pun sepanjang dalam wewenangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, AS kembali diguncang dua insiden penembakan massal selama akhir pekan kemarin dengan jarak yang kurang dari 24 jam.

Kedua insiden penembakan massal tersebut terjadi secara terpisah, yakni di El Paso, Texas, dan di Dayton, Ohio.

Jumlah total korban tewas dalam dua insiden tersebut 29 orang dan penembakan di Texas disebut-sebut termasuk yang terburuk dari 250 penembakan yang terjadi di AS sepanjang sejarah.

Dua insiden penembakan massal yang terpisah jarak hingga lebih dari 2.500 kilometer itu terjadi dalam jangka waktu kurang dari 24 jam.

Setelah penembakan di Walmart, Texas, yang menewaskan 20 orang, insiden penembakan di Dayton, Ohio, terjadi, Minggu (4/8/2019) terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat, menewaskan 9 orang.

Pelaku Masih Muda

Pihak kepolisian telah berhasil mengidentifikasi pelaku di dua kasus penembakan tersebut yang ternyata masih muda.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved