HEADLINE TRIBUN BATAM

Prabowo Hadiri Kongres PDIP di Bali, Jokowi Janji Menteri Buat PDIP Terbanyak

Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, PDI Perjuangan akan mendapat jatah kursi menteri paling banyak di Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.

wahyu
halaman 01 tb 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, PDI Perjuangan akan mendapatkan jatah kursi menteri paling banyak dalam Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.

"Yang jelas (kursi menteri untuk PDI-P) pasti yang terbanyak. Itu jaminan saya," kata Jokowi ketika berpidato di acara Kongres ke-V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8).

Pernyataan Jokowi disambut sorak sorai dan tepuk tangan peserta kongres. Jokowi tidak merinci berapa jumlah kursi menteri yang akan ia percayakan pada kader partai berlambang banteng hitam moncong putih tersebut.

Namun, Jokowi berseloroh bahwa yang dimaksud mendapatkan kursi menteri terbanyak itu juga bisa didasarkan pada jatah kursi menteri kepada partai politik pengusungnya yang lain. Artinya, apabila parpol pengusungnya yang lain mendapatkan jatah dua, maka jatah untuk PDI-P bisa jadi hanya empat.

"Tadi Bu Mega kan menyampaikan ya, jangan empat (orang menteri) dong. Tapi kalau (partai) yang lain dua dan PDI-P empat kan sudah dua kali (lipat) juga," ujar Jokowi sembari tertawa.

Peserta kongres ikut tertawa sambil bertepuk tangan mendengar kelakar Jokowi itu.

Pimpin Kongres PDIP, Soerya Respationo Sinyal Calon Menteri Jokowi atau Restu di Pilgub Kepri

Bukan Jokowi, Soerya Respationo Lantik Megawati Jadi Ketum PDIP, Siapakah Dia?

Jawaban untuk Megawati

Pernyataan Jokowi itu merespons pidato Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelumnya dalam panggung yang sama. Megawati menegaskan, jatah menteri untuk kadernya pada Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin, harus banyak.

Awalnya, Megawati bercerita mengenai kekalahannya pada Pemilu 2014. Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu terpilih menjadi Presiden RI menawarkan sekitar delapan kursi menteri untuk diisi kader PDI Perjuangan.

Megawati dengan tegas menolaknya. Namun kini, lain cerita. PDI Perjuangan semenjak Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019 berjaya. Apalagi salah satu kadernya telah dua kali menjabat sebagai Presiden RI.

"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang. Pernyataan Megawati itu disambut sorak sorai kader PDI-P yang hadir.

"Orang kita ini pemenang Pemilu dua kali. Betul tidak?" tanya Megawati. "Betul," jawab para kader serempak.

Megawati menegaskan, bakal menolak apabila Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menterinya untuk diisi kader PDI-P.

"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih (kursi menteri) empat. Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.

Pernyataan itu membangkitkan sorak sorai para kader. Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau".

Megawati kemudian berkelakar, "Memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta. Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak sorai kader.

Guyonan Megawati

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapkan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada acara pembukaan kongres partai itu, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019).

Presiden Ke-5 itu banyak melontarkan pidato nada guyon, termasuk menantang Prabowo agar maju dan bertempur lagi pada pemilihan presiden pada 2024.

Awalnya, Megawati menyapa para petinggi negara yang hadir di acara itu. Ia menyebut nama Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Wakil Presiden (terpilih 2019-2024) KH Ma'ruf Amin, para ketua umum partai pendukung Jokowi-Ma'ruf seperti Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, dan akhirnya calon presiden pada pilpres 2019 Prabowo.

"Pak Prabowo terima kasih sudah hadir menghangatkan suasana kongres kami," kata Megawati, puteri Presiden pertama RI Soekarno. Pidato Megawati ini pun disambut tepuk tangan meriah peserta kongres.

Megawati kemudian berkisah, saat dia makan siang bersama Prabowo di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta, 24 Juli waktu lalu, pemberitaan media massa sangat heboh.

"Padahal saya cuma tanya, 'Mas, nanti mau endak saya undang ke kongres PDIP? Kalau endak mau, ndak apa'," kisah Megawati yang disambut tawa.

"Eh ternyata dia mau," lanjut Mega kemudian. Mendengar hal itu, Prabowo yang duduk di samping KH Ma'ruf Amin menjawab secara spontan. "siap," jawab Prabowo sambil memberi hormat ke arah Megawati.

Setelah semua tertawa dan tepuk tangan berhenti, Megawati bicara lagi. "Lah kan capek kalau tempur terus. Nanti tempur lagi, di 2024," kata Megawati yang kembali disambut tawa para peserta acara.

Ia melanjutkan, kepada para kadernya, Megawati bertanya. "Siap (bertempur di 2024, red)?" kata Megawati. "Siap," jawab para kader serentak.

Di forum serupa, Presiden Jokowi memberi sambutan.

Jokowi menyapa Megawati dengan sebutan "Ibunda" dalam sambutannya. "Yang saya hormati, ibunda tercinta Megawati Soekarnoputri," sapa Jokowi, di awal pidatonya.

Kemudian Jokowi menyapa Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden terpilih KH Maruf Amin. Para ketua umum partai politik yang hadir pun tak luput dari Jokowi. Seperti Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono dan Ketua Umum Hanura Osman Sapta Oedang.

Selain itu, Jokowi juga memberikan penghormatan kepada Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa serta perwakilan dari PKB, PSI dan PAN. Terakhir, Jokowi tak lupa menyapa Prabowo sebagai sahabat.

"Dan tidak lupa juga sahabat saya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto," ucap Jokowi, disambut tepuk tangan para hadirin.

"Jangan didesak-desak terus saya sebut Pak Prabowo, pasti saya ingat," kata Jokowi bercanda, mengundang gelak tawa peserta dan tamu kongres.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga tak lupa menyapa para senior PDI Perjuangan, para pengurus partai di tingkat DPP, DPD dan DPC. Termasuk para tamu yang hadir dalam kongres tersebut.

Jokowi mengenakan busana adat Bali Agung berwarna merah maroon, aksesoris keris menempel di badan saat memberi sambutannya di podium.

Kader PDIP itu beralasan dia menggunakan pakaian kebesaran ala para raja-raja Bali untuk menghormati Bali yang memenangkan dia bersama Ma'ruf Amin dengan pencapaian 91,6 persen, pada Pilpres 2019. "Karena provinsi Bali 91,6 persen," kata Jokowi.

Jokowi bahkan sempat berkelakar dengan Prabowo. "Mohon maaf Pak Prabowo, saya sampaikan apa adanya," katanya disambut tawa hadirin termasuk Prabowo.

Seperti diketahui, di Pilpres 2019, pasangan Jokowi-Ma'ruf menyapu bersih suara di Bali, pasangan petahana tersebut meraih 2.351.057 suara atau 97,1 persen. Sedangkan, pasangan Prabowo-Sandi hanya meraih 213.415 suara atau 8,3 persen.

Menurut Jokowi, kemenangan di Pilpres tidak lepas dari kerja kerasa Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader PDIP. "Sekali lagi Alhamdulillah kerja keras ibu Megawati dan semua kader, dan PDI perjuangan menjadi partai pemenang di 2019," katanya.

Mantan Gubernur DKI dan mantan Walikota Solo itu mengaku semakin ganteng dengan menggunakan baju Agung Bali. "Bapak kok pakai baju adat Bali, kalau Bu Mega, saya bilang, kan cantik. Saya juga bisa bileng, saya ganteng," kata Jokowi.

Di penghujung sambutan, Jokowi memekikkan salam khas PDIP. "Merdeka, merdeka, merdeka."

Prabowo Disambut Meriah

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo disambut meriah kader PDIP Perjuangan saat hadir di Kongres V PDIP. Pantauan Tribun Network, Prabowo tampak mengenakan pakaian batik cokelat lengan panjang tiba di lokasi pembukaan Kongres V PDIP.

Kehadiran Prabowo disambut meriah dan tepuk tangan para kader PDI Perjuangan. Prabowo memasuki ruang kongres bersama sederet parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma'ruf antara lain Airlangga Hartanto, Surya Paloh, Oesman Sapta Odang dan lainnya. Tampak juga menteri Kabinet Kerja, dan sejumlah tokoh nasional lainnya.

Kongres V PDIP dibuka pukul 13.00 Wita. Agenda utama dari Kongres V adalah pemilihan ketua umum baru, perumusan struktur DPP PDIP, dan penentuan arah politik serta kebijakan partai. Terkait ketua umum, diperkirakan akan mengukuhkan kembali Megawati sebagai pemimpin tertinggi partai.

Pada bagian lain Megawati menyinggung banyak pihak ingin diundang dalam kongres V di Denpasar. Bahkan ada yang mempertanyakan kenapa dirinya tak diundang ke Megawati.

"Masih sampai terakhir pun minta. 'Kenapa saya tidak diundang? Kenapa saya tidak diundang?'" cerita Megawati.

Megawati pun berkelakar mengenai enaknya menjadi partai pemenang Pemilu. "Terus saya bilang dengan Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Rred), enak loh. Gini loh To, kalau jadi pemenang terus loh, semua orang mau merapat," ucap Megawati disambut tepuk tangan para hadirin Kongres.

"Yang tidak kenal sama saya saja kalau ketemu, senyum manis, lalu salaman," ujar Mega presiden Ke-5 periode 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.
Dia mengenang hal itu tidak dialaminya kala PDIP bukan partai pemenang pemilu. "Kalau dulu mana mau pak Jokowi. Saya sudah merasakan ditinggal orang," kata Megawati.

PKS Mendukung

Politikus PKS Nasir Djamil menilai kehadiran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam kongres PDIP merupakan hal lumrah. Apalagi menurutnya komunikasi antara Prabowo dengan Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri dalam beberapa hari teakhir ini cukup baik.

"PKS menilai bahwa itu lumrah Prabowo sebagai Ketum Gerindra memenuhi undangan PDIP. Jadi tidak ada yang perlu dipertanyakan, dipersoalkan, dikhawatirkan kehadiran pak Prabowo di kongres itu," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

PKS menurut Nasir tidak khawatir apabila kemudian Gerindra merapat ke dalam koalisi pemerintah. Setiap partai memiliki kebijakannya masing-masing.

"Masing masing Parpol punya kebijakannya sendiri, kecenderungan nya sendiri, kesukaanya sendiri sehingga kita tidak bisa menolak atau mengekang partai yang dulu mendukung pak Prabowo kemudian bergabung ke pemerintahan, ya monggo saja silahkan saja, yang penting itu semua untuk kemaslahatan bangsa dan negara," katanya.

Menurut Nasir, PKS hanya berharap bahwa kongres PDIP dan kedatangan Prabowo ke kongres tersebut bertujuan untuk kebaikan bangsa dan rakyat Indonesia.

"Kita ucapkan selamat kongres untuk teman teman PDI Perjuangan ya, mudah mudahan hasil kongres itu menghasilkan rekomendasi yang memberikan keuntungan buat masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun memuji sikap Prabowo.

"Apresiasi pada Pak Prabowo yang selalu jaga silaturahim dengan banyak pihak," ujar Mardani, Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pIlpres 2019.

Silaturahim biasa dilakukan Prabowo dengan semua tokoh bangsa dan partai politik. "Sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra yang selalu menjaga hubungan denga banyak pihak," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.

Apakah ini menjadi sinyal kuat Gerindra akan bergabung ke koalisi pendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-KH Maruf Amin? Menurut Mardani, kehadiran Prabowo itu tidak bisa serta merta dimaknai sebagai bentuk masuknya Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Apalagi jika itu dikaitkan dengan agenda Pemilu 2024 yang menurut dia masih sangat jauh. "Urusan koalisi dan oposisi semua masih dinamis. Tetap yakin Gerindra akan bersama PKS. Pemilu 2024 masih lama," kata Mardani Ali Sera. (Tribun Network/gil/yud/mal/fik)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved