4 Reaksi Keras Isu Taruna Akmil Enzo Zenz Terpapar HTI, Mulai Intelijen Negara hingga KSAD TNI

Rumor Enzo Zenz Allie terpapar ideologi Hizbut Tahrir Indonesia menimbulkan reaksi keras.

Kolase Dok. SMA Al Bayan dan Facebook
Enzo Zenz Allie 

4 Reaksi Keras Isu Taruna Akmil Enzo Zenz Terpapar HTI, Mulai Intelijen Negara hingga KSAD TNI

TRIBUNBATAM.id - Rumor yang menyebut taruna akademi militer (Akmil) TNI Enzo Zenz Allie, remaja blasteran Prancis sebagai simpatisan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memantik sejumlah reaksi.

Reaksi tentang Enzo datang terutama dari instansi pemerintah.

Seperti diketahui, rumor tentang Enzo yang merupakan simpatisan HTI mencuat setelah foto-foto di akun media sosialnya viral. 

Rumor tentang remaja blasteran Prancis ini mengundang reaksi dari berbagai pihak seperti Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Kementerian Komunikasi dan Informatika

1. Badan Intelijen Negara (BIN)

Badan Intelijen Negara (BIN) ikut bereaksi soal rumor yang menimpa taruna Akmil Enzo Zenz Allie

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'BIN Minta TNI Verifikasi Latar Belakang Enzo', reaksi intelijen Indonesia soal rumor yang menimpa Enzo ini diungkapkan oleh Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto

Enzo Zenz Allie
Enzo Zenz Allie (Kolase Dok. SMA Al Bayan dan Instagram)

Wawan meminta TNI untuk melakukan verifikasi lebih detail terkait dengan latar belakang calon taruna di Akademi Militer, Enzo Zenz Allie.

"Mental ideologi (MI) tidak boleh ada yang berbeda dengan Pancasila. TNI perlu lakukan verifikasi lebih detail. Kata kuncinya dia (Enzo) harus steril dari ideologi yang berbeda," ujar Wawan saat diskusi polemik bertajuk "Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan" di Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).

Tiga Isu Ini Tentukan Layak Tidaknya Budi Gunawan Pimpin Badan Intelijen Negara

Wawan menuturkan, ideologi yang berlawanan dengan nilai Pancasila dan NKRI kini memang rentan dan rawan terjadi pada masyarakat, khususnya pada pemuda Indonesia.

Ia menyebutkan, bahkan ada aparat penegak hukum juga berpotensi terhadap paham-paham radikalisme.

Maka dari itu, menurutnya, perekrutan aparat perlu diperketat.

"Faktanya, ada lho aparat yang berbelok. Seperti di Jantho, Aceh, ada aparat yang memiliki paham radikalisme, kemudian langsung dipecat. Di Poso juga ada, hal itu menunjukkan bahwa begitu bahayanya jika perekrutan tidak steril," paparnya kemudian.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved