Puluhan Kendaraan Militer China Bergerak ke Perbatasan Hong Kong
Konvoi truk bersenjata ini ditempatkan di sebuah pusat olahraga di Shenzhen yang memunculkan spekulasi bahwa Beijing akan masuk ke Hong Kong
Yang Guang, juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau (HKMAO) di bawah Dewan Negara, membacakan pernyataan keras kepada media Hong Kong di Beijing pada Senin sore.
Guang mengatakan, kota itu telah mencapai "momen kritis" dan bersumpah untuk menindak kejahatan dengan kekerasan dengan "tangan besi", lapor South China Morning Post.
Secara khusus, juru bicara itu mengutuk serangan bom bensin yang gegabah terhadap kantor polisi oleh pengunjuk rasa yang menyebabkan seorang petugas terluka pada hari Minggu.
"Dalam beberapa hari terakhir, pengunjuk rasa radikal Hong Kong telah berulang kali menyerang polisi dengan alat yang sangat berbahaya. Itu merupakan kejahatan berat dan mulai menunjukkan tanda-tanda terorisme," kata Yang dalam jumpa pers tanpa tanya jawab tersebut.
"Tidak ada tempat di dunia ini yang akan mentolerir kekejaman keji dan ekstrem ini," kata kantor penghubung. "Jika kita membiarkan jenis kegiatan teroris ini berlanjut, maka Hong Kong akan meluncur ke jurang maut."
Konferensi pers HKMAO yang singkat merupakan peringatan ketiga menanggapi aksi protes Hong Kong, namun belum ada ungkapan, apakah China akan mengerahkan pasukan untuk mengambil-alih situasi.

Seperti diketahui, China memiliki belasan ribu pasukan tentara rakyat (PLA) di Hong Kong, namun bersifat pasif.
Pekan lalu, 12 ribu pasukan anti-huru-hara menggelar latihan di Shenzhen, kota yeng berbatasan langsung dengan Hong Kong.
Pernyataan pada hari Senin datang setelah kekerasan meningkat pada hari Minggu, dengan bentrokan yang tegang antara pengunjuk rasa dan polisi di Tsim Sha Tsui, Sham Shui Po, Wan Chai dan Kwai Chung,.
Polisi menembakkan gas air mata di di berbagai titik itu, termasuk di stasiun MRT yang tertutup, di Kwai Fong.
Para pemrotes membalas dengan lemparan batu dan bom molotov dengan strategi "hit and run".
Adegan bentrokan pada hari Minggu memperlihatkan bahwa tidak adanya tanda-tanda aksi demo akan surut dan saat ini sudah memasuki minggu ke-10.
Duduki Bandara Hing Kong
Puncaknya, Senin, lebih dari 5.000 demonstran berpakaian hitam membanjiri Bandara Internasional Hong Kong dan merupakan aksi hari keempat di bandara tersebut.