Puluhan Kendaraan Militer China Bergerak ke Perbatasan Hong Kong
Konvoi truk bersenjata ini ditempatkan di sebuah pusat olahraga di Shenzhen yang memunculkan spekulasi bahwa Beijing akan masuk ke Hong Kong
Berbeda dengan tiga hari sebelumnya, para demonstran menghentikan seluruh penerbangan dari Bandara Internasional Hong Kong.
Seluruh penerbangan dari Bandara Internasional Hong Kong dibatalkan sepanjang Senin (12/8/2019) akibat ribuan demonstran duduki bandara sejak pagi hingga sore.
Pembatalan seluruh penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong belum pernah terjadi sebelumnya.
Ribuan demonstran anti-pemerintah menduduki gedung terminal bandara, menyusul bentrokan dengan polisi akhir pekan.
Jika tiga hari sebelumnya demonstran hanya menduduki ruang kedatangan sehingga tidak mengganggu penerbangan, namun pada Senin, baik ruang keberangkatan maupun kedatangan diblokade seluruhnya oleh pendemo.
Jumlah mereka terus bertambah hingga siang sehingga petugas keamanan bandara yang sebelumnya sangat ketat memeriksa setiap tamu di areal keberangkatan menjadi terdesak.
Para pendemo mencegah penumpang masuk ke gerbang keberangkatan dan mengusir seluruh petugas keamanan bandara.

Ketegangan yang dipicu oleh undang-undang ekstradisi yang saat ini ditangguhkan sudah berlangsung 2,5 bulan dan menimbulkan berbagai kerusuhan sipil serta meningkatnya kekerasan antara pendemo dan petugas.
Namun, isu penarikan RUU ekstradisi tersebut kemudian bergeser dan ada upaya untuk menggalang gerakan anti-China dengan meminta dukungan internasional.
Beberapa wisatawan yang terdampar akhirnya dievakuasi ke Kowlon dengan kereta api dan mendapatkan penginapan gratis dari wilayah yang jauh dari kekerasan.
Aksi pendudukan bandara ini dipicu oleh beredarnya foto seoirang wanita yang tertembak peluru karet di bagian matanya.
Sumber-sumber penerbangan mengatakan, sejumlah pesawat masih mendarat, tetapi sangat sedikit sekali karena banyak maskapai yang membatalkan penerbangan.
Beberapa penumpang dari Beijing tujuan Hong Kong juga mengubah penerbangan mereka ke bandara lain yang berdekatan dan sejumlah maskapai telah mengalihkan rute.
Para pelancong mengalihkan penerbangannya ke Shanghai Pudong, Shenzhen , Macau, Guangzhu dan Zhuhai.
Andreas Hornung asal Jerman yang bepergian ke Hong Kong untuk bekerja, sudah membatalkan dua kali penerbangan, sekali pada hari Sabtu karena topan Likima dan yang kedua Senin ini.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi sekarang," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Senin menjelang malam, South China Morning Post menyebutkan bahwa para pengunjuk rasa masih berkumpul di bandara, berbaur dengan pelancong dan staf bandara yang tidak bisa berbuat apa-apa.