Di Kabupaten Anambas, Puting Beliung dan Ombak Besar Jadi Bencana Alam Paling Dominan

Puting beliung dan ombak besar menjadi dua bencana alam yang paling dominan di Kabupaten Anambas selama beberapa tahun terakhir.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman
Rumah Sahrol, warga RT 012/RW 006 Teluk Pering, Desa Putik, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri yang hancur akibat dihantam puting beliung, Senin (15/7/2019). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Angin puting beliung dan ombak besar menjadi bencana alam yang paling banyak merusak rumah penduduk.

Data dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana Daerah (Bakesbangpol dan PBD) Kabupaten Kepulauan Anambas per Juli 2019, ada 4 rumah yang rusak terkena amukan alam ini.

‎Rumah milik Sahril dan Jamaludin warga Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur rusak dihantam angin puting beliung.

Rumah milik Sahril mengalami rusak parah.

Sedangkan rumah Jamaludin mengalami rusak sedang.

Potensi Bencana Alam di Kabupaten Anambas Sangat Besar, Namun Perda BPBD Belum Tuntas Dibahas

Amien Rais Minta Masalah Saat Ini Disikapi Bijak: Jangan Seolah-olah Seperti Bencana Gempa Bumi

ACT bersama Pakar Manajemen Bencana PBB Berikan Edukasi Mitigasi Bencana

Sutopo Purwo Nugroho, Pejuang Bencana dan Kanker, dari Boyolali untuk Indonesia

Rumah milik Esparizan dan Tin Tin Seles warga Desa Tiangau, Kecamatan Siantan Selatan rusak akibat ombak besar.

Dua rumah warga tersebut mengalami kondisi rusak parah.

Selain 4 rumah itu, ada 2 rumah lain yang rusak karena kebakaran.

Berdasarkan rekapitulasi permohonan proposal bantuan sosial bencana alam yang masuk ke Bakesbangpol dan PBD, rumah Safarudin warga Desa Temburun, Kecamatan Siantan Timur mengalami rusak parah karena dilalap si Jago merah.

Terbaru, rumah milik orangtua Azhar, mantan calon Bupati Anambas periode 2015 di Desa Tiangau, Kecamatan Siantan Selatan juga rusak parah karena dilalap api.

"Ada 6 warga yang mengajukan proposal bantuan sosial bencana alam kepada kami.

Rumah mereka mengalami kerusakan," ujar Kepala Bakesbangpol dan PBD Kabupaten Kepulauan Anambas, Ekodesi Amrialdi, Selasa (13/8/2019).

Kondisi geografis menjadikan Indonesia sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.
Kondisi geografis menjadikan Indonesia sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. (istimewa)

Jumlah permohonan proposal bantuan sosial bencana alam ini sama dengan tahun 2018.

Menurut Ekodesi, angin puting beliung dan kebakaran menjadi bencana alam yang paling banyak merusak rumah warga pada 2018 silam.

Terdapat 2 rumah masing-masing milik Anasrudin warga Genting, Kecamatan Siantan Selatan dan Andi rahman warga Payamaram, Kecamatan Palmatak rusak diamuk puting beliung.

Rumah Anasrudin mengalami rusak parah: sedangkan rumah Andi Rahman mengalami rusak sedang.

Ada 3 unit rumah lagi yang rusak karena kebakaran.

Kebakaran Rumah di Arung Hijau Desa Tiangau Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri Jumat (2/8/2019). Tribun/istimewa (Istimewa)
Kebakaran Rumah di Arung Hijau Desa Tiangau Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri Jumat (2/8/2019). Tribun/istimewa (Istimewa) (Istimewa)

Rumah warga ini masing-masing milik Darmawi warga Desa Batu Ampar, Kecamatan Palmatak, milik Husni warga Desa Piabung, Kecamatan Palmatak.

Dua rumah warga ini mengalami rusak parah.

Kemudian rumah milik Helin warga Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan hanya rusak sedang ‎akibat kebakaran.

"Pada 2018 ini, ada satu unit kapal warga yang tenggelam.

Kapal itu milik Aviar warga Desa Belibak, Kecamatan Palmatak.

Kapal miliknya rusak parah," ungkap Ekodesi.

Namanya Diakui Dunia Sebagai Atlet Tinju Berprestasi, Mike Tyson Justru Menyesal dengan Hidupnya

Penyembuh Kanker, Terungkap Penampakan Tanaman Bajakah yang Ditemukan Siswa SMA

Usai Dilamar Pakai Hafalan Alquran 30 Juz, Ayu Ting Ting Bongkar 5 Kriteria Calon Suami Idamannya

Kebakaran Hutan Bintan Terjadi Berulang Kali, Pemkab Bintan Baru Gelar Rapat dengan Satgas Karhutla

Proposal bantuan sosial itu diserahkan ke Pemerintah Daerah setelah mendapat persetujuan Kepala Desa dan Camat.

Proposal itu kemudian diverifikasi di Bakesbangpol dan PBD kemudian diajukan ke Badan Keuangan Daerah (BKD).

Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup)‎ bantuan sosial bencana, rumah rusak sedang mendapat bantuan antara Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.

Sementara rumah dengan kategori rusak berat mendapat bantuan Rp 20 juta. (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved