Demi Penuhi Nafsu Bergaya Hidup Mewah, Pegawai Honor Samsat Ini Gelapkan Uang Rp 2,1 M, Ini Modusnya

Meyssi nekat tilap uang Rp 2,1 miliar cuma untuk memenuhi hasratnya untuk berfoya-foya dan hidup mewah.

Kolase | Sripoku/Leni Juwita & Youtube/Tribun Sumsel
Demi Penuhi Nafsu Bergaya Hidup Mewah, Pegawai Honor Samsat Ini Gelapkan Uang Rp 2,1 M 

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata Imam bukan satu-satunya korban Meyssi.

Mengutip Tribun Sumsel, Meyssi diketahui sudah menggelapkan 31 BPKB dengan berkedok jassa pengurusan surat kendaraan.

Upaya penggelapan 31 BPKB itu dilakukan Meyssi dalam rentang waktu 3 tahun.

Buka Suara Soal Kematian Briptu Heidar, Ibu Almarhum Penasaran Anaknya Tewas dan Alfonso Lolos

Hanya Gunakan Sandal dan Kursi, Pasangan Kakek Nenek Bikin Kocar-kacir Kelompok Perampok Bersenjata

Selama menipu 3 tahun, Meyssi berhasil meraup uang Rp 2,1 miliar.

Mirisnya, motif Meyssi menipu orang hingga raup Rp 2,1 miliar hanya agar dipandang orang sebagai sosialita kaya raya.

Motifnya ini diungkapnya langsung melalui video wawancara yang diunggah oleh kanal Youtube Tribun Sumsel pada Selasa (13/8/2019).

Ibu 3 anak itu bercerita jika ia mulai melakukan aksi penipuannya itu sejak tahun 2016..

"Meyssi terjebak (terlena). Dimulai dari tahun 2016. Dari situ Meyssi khilaf karena pergaulan dan gaya hidup berlebihan. Sedangkan Meyssi tidak sadar diri bahwa sebenarnya Meyssi hanya seorang honor di Samsat," kata Meissy sembari menangis.

Awalnya cuma coba-coba dengan menggadaikan 1 mobil, hingga akhirnya Meyssi terlena dan terus melanjutkan aksi kejahatannya.

"Pertamanya Meyssi menggadaikan satu buah mobil. Terus khilaf lagi menggadaikan 2-3 mobil dari situ Meyssi mulai gali lubang tutup lubang akibat perbuatan Meyssi sendiri sampai 31 BPKB," ucapnya dengan suara lirih.

Uang Rp 2,1 miliar hasil menipunya itu, ia gunakan untuk membeli barang-barang bermerk, mentraktir teman-teman kantornya di restoran, hingga berlibur ke hotel-hotel mewah di Pulau Jawa.

"Belikan kursi, belikan motor, barang-barang mewah".

"Tas-tas bermerk yang harga 600-700 juta. Sepatu-sepatu kerja yang kemarin" jelasnya.

Sekarang, Meyssi hanya bisa menyesal.

Pelaku mengaku tak sadar diri akan pekerjaannya yang hanya seorang honorer di Samsat, ditambah suami yang hanya bekerja sebagai supir berpenghasilan Rp 1,5 juta per bulan.

 

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved