WISATA SINGAPURA

Ciptakan Universitas Berkualitas, Begini Cara Singapura Dongkrak Perguruan Tinggi

Demi ciptai kualitas universitas di Singapura, berbagai aspek diperhatikan agar menunjang pendidikan di negeri singa. Ini cara Singapura melakukannya.

Instagram/nus_singapore
National University of SG 

Sebagai peneliti kimia, sampai kini dia telah menulis lebih 300 karya ilmiah.

Dari NTU, kita belajar bahwa keberhasilan rektor dalam meningkatkan kualitas universitas bergantung pada kemampuannya berjejaring.

Dengan demikian, bukan pada komponen rektor asing, sebagai entitas kewarganegaraannya yang dipentingkan dalam profil rektor, namun kemampuannya dalam membawa jejaring internasionalnya.

Melalui profil dan strateginya, pemerintah Indonesia mungkin dapat belajar untuk menentukan strategi yang pas mengerek kualitas universitas.

Pentingnya sumber daya manusia

Sekitar 70% dosen dan periset di NTU kini berasal dari dunia internasional.

Andresson juga mengubah skema perekrutan SDM di NTU.

Pada akhir tahun masa jabatan Andersson di NTU, jumlah dosen/peneliti sebanyak 4.350 orang, sementara tenaga pendukung ada 2.350 orang.

Skema rekrutmen orang-orang muda berbakat dibuat beragam dengan skema peneliti lepas.

Kebijakan ini mengubah wajah NTU yang pada 2007, ketika ia masuk di sana terdapat 1.400 profesor dengan performa yang buruk.

Tahun itu juga dibuka 215 lowongan baru bagi profesor dengan kinerja terbaik.

Pelajaran untuk Indonesia

Masalahnya, jika Indonesia ingin merekrut dosen asing, modal awal reaksi berupa kebijakan pemerintah justru kurang mendukung terbentuknya ekosistem menuju universitas dan riset kelas dunia.

Misalnya, perizinan periset asing di Indonesia sangat rumit.

Untuk mengurus perizinan, legalitas periset, dan tenaga pendidik asing melalui sedikitnya tiga kementerian: Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Hukum, dan Kementerian Luar negeri.

Dalam satu kementerian, terdapat beberapa kantor dan meja dengan kerumitan administrasi yang berbelit-belit.

Seperti dalam kimia, katalisator (rektor kelas dunia) saja tidak akan dapat berguna tanpa ada senyawa-senyawa yang direaksikan.

Katalisator sendirian hanya sebuah senyawa.

Ini berarti modal awal untuk mencetak universitas kelas dunia adalah ciptakan ekosistem universitas berkelas dunia dahulu.

Baru kemudian rekrut rektor, dosen, dan mahasiswa internasional.

Foto-foto Warga Belakangpadang (Batam) Kibarkan Merah Putih di Laut, Berbatasan dengan Singapura

Gunakan Kostum Ternama, Agnes Mo Malah Disebut Mirip Ojol, Ada Kejutan untuk Fans?

Kantor Polisi Diserang dan Satu Anggota Polisi yang sedang Bertugas Luka-luka Kena Celurit

Banjir Pujian, Lihat Tingkah Laku Cucu Presiden Jokowi, Jan Ethes Saat Bertemu Menantu SBY

Kabar Terbaru Ustadz Abdul Somad (UAS) Unggah Pesan Sabar, Ustadz Yusuf Mansur Rindu

Antar Kekasih Pulang, Tangan Dedi Patah Ditebas Pakai Samurai oleh Komplotan Begal

Inilah Jadwal Pelantikan Anggota DPRD Bintan 2019 Terplih Hasil Pilkada Serentak

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Singapura, Dongkrak Kualitas Universitas Bukan Cuma Impor Rektor Asing".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved