Insiden Polisi Terbakar hingga Kritis saat Demo Ricuh, Kini Polisi Ciduk Satu Per Satu Mahasiswa

Polisi melakukan serangkaian penangkapan atas insiden polisi terbakar saat amankan demo ricuh.

(Firman Taufiqurrahman)
Polisi mengamankan seorang pengunjukrasa dalam aksi yang berujung ricuh di depan kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/08/2019). Dalam aksi tersebut empat orang anggota polisi terluka karena mengalami luka bakar serius 

Ia mengatakan, markas GMNI dibakar orang tak dikenal sekitar pukul 01.00.

Sunandar mengatakan, GMNI menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian dan tak menyimpulkan secara dini adanya korelasi antara pembakaran markas mereka dengan unjuk rasa yang berakhir dengan terbakarnya empat polisi.

"Dari Polres Cianjur juga sudah turun tim piket ke TKP. Saat ini lokasi markas GMNI di-police line," kata Sunarya.

Wahyu Khanoris, Ketua GMNI Jabar, mengatakan, apa pun alasan atau motifnya, pembakaran posko GMNI ini tidak dapat ditoleransi.

"Posko simbol organisasi. Kami berharap polisi juga bisa mengusutnya," kata Khanoris.

Ia menyesalkan unjuk rasa yang juga diikuti sejumlah kader dari GMNI Kamis lalu berbuntut ricuh.

"Itu ulah oknum. Kami menyampaikan permohonan maaf kepada polisi yang menjadi korban dalam insiden yang terjadi pada demonstrasi kemarin.

Kami akan mengunjungi korban dan Polres Cianjur agar dapat memberikan jalan tengah dalam peristiwa ini," katanya.


Sejumlah pengunjukrasa di Cianjur diamankan polisi menyusul insiden 3 polisi terbakar, Kamis (15/8/2019). (Istimewa)

Kroonologi Penangkapan Penembak Mati Bripka Afrizal, Tewas Tenggelam dengan Tangan Terborgol

Kekhawatiran akan adanya tindakan di luar prosedur juga diungkapkan Ketua Korp Alumni HMI (KAHMI) Cianjur, Firman Mulyadi SH MH.

Ia mengatakan ada tiga kader HMI yang ikut diamankan menyusul insiden dalam unjuk rasa ini. KAHMI, ujarnya, akan memberikan pendampingan hukum.

KAHMI, kata Firman, menyakini bahwa ketiga kader mereka itu tidak terlibat langsung dalam penyiraman BBM yang membuat empat polisi terbakar.

"Kami juga meminta kepolisian untuk menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, sekaligus memberikan pembinaan atau bahkan teguran pada oknum aparat yang melakukan tindak kekerasan kepada mahasiswa peserta aksi," ujarnya.

Ia memohon semua pihak untuk menahan diri. "Jangan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berpotensi memanaskan suasana," ujarnya.

KAHMI, kata Firman, juga menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban dalam aksi tersebut.

"Kami mendukung pihak kepolisian untuk mengusut oknum atau provokator yang menyiramkan bensin. Tentu prosesnya harus dilakukan secara objektif, prosedural, dan profesional, dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah," ujarnya.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah menyebut ke-31 mahasiswa yang di amankan masih dimintai keterangan di Mapolres Cianjur. Ia mengatakan belum bisa dalam waktu dekat menyimpulkan hasil pemeriksaan itu.

"Semuanya masih kami dalami. Kami tidak akan gegabah, tidak akan buru-buru," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved