Nilai Ekspor di Kepri Naik, Lima Pelabuhan Ini Punya Kontribusi Besar Untuk Ekspor Barang
Kegiatan ekspor di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Juli 2019 mengalami kenaikan hingga 75,42 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Thom Limahekin
Bila dibandingkan tahun sebelumnya bulan sama juga menurun sebesar 21,13 persen.
Capaian tahun lalu US$ 1.160,51 juta," kata Zulkifli.
Untuk nilai impor Migas Juli 2019 mencapai US$ 168,63 juta, atau naik 38,48 persen dibanding Juni 2019.
Nilai impor non Migas pada Juli 2019 mencapai US$ 746,63 juta atau turun 8,61 persen dibanding Juni 2019.
• Link Live Streaming Grand Final FFSL, Live Youtube Free Fire Indonesia, Minggu (18/8) Jam 15.00 WIB
• PSIM Yogyakarta Lepas 11 Pemain Termasuk Raphael Maitimo, Datangkan Witan Sulaeman
• Polisi Korban Luka Bakar Pilih Maafkan Pelaku Penyiraman Bensin, Berdoa Saat Api Menyambar Tubuh
• Gunakan Standar QR Code, Toko Bisa Terima Pembayaran dari GoPay, OVO, Dana dan LinkAja
"Selama Januari hingga Juli 2019 impor non Migas terbesar itu berasal dari golongan barang mesin/peralatan listrik (85) dengan nilai US$ 1.379,87 juta atau 30,53 persen dari total impor nonmigas," ucap Zulkifli.
Selain itu, negara pemasok barang impor terbesar pada Januari hingga Juli 2019 ditempati Singapura dengan nilai US$ 2.296,68 juta dan kontribusi 42,78 persen.
"Pelabuhan bongkar barang impor terbesar selama bulan Januari hingga Juli 2019 di antaranya, pelabuhan Batu Ampar dengan nilai impor sebesar US$ 2.972,68 juta, disusul pelabuhan Sekupang dengan nilai impor sebesar US$ 1.034,79 juta.
Kontribusi keduanya mencapai 74,64 persen dari total impor," tegas Kepala BPS Provinsi Kepri. (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)