Jambret Sadis Tewas Ditembak Polisi, Melawan Saat Ditangkap, Kapolda : Kirim Saja ke Akherat
Dua pelaku begal ditembak mati karena melawan petugas saat ditangkap. Mereka adalah bagian dari empat pelaku begal sadis yang kerap beroperasi dan me
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Polisi di Medan mengganas, dua pelaku begal sadis ditembak mati akrena melawan petugas saat diamankan.
Bahkan Kapolda Sumut memberikan komentar tidak biasa. Menurutnya orang seperti itu harus diberikan ganjaran yang pas.
Dua pelaku begal ditembak mati karena melawan petugas saat ditangkap.
Mereka adalah bagian dari empat pelaku begal sadis yang kerap beroperasi dan melukai korbannya.
• VIRAL, Janda Muda Jatuh Hati Pada Bocah 12 Tahun Cuma Karena Main Game, Foto Hot Mereka Bikin Kaget
• Bandara Matak di Anambas Difungsikan untuk Umum, Prioritas Utama Untuk Pariwisata
• ATB Klarifikasi Informasi Hoax Rencana Rationing WTP Sei Harapan dan Duriangkang
• Masjid Agung II Kota Batam Bisa Jadi Tempat Pemersatu Umat, Begini Tanggapan MUI
Sementara dua pelaku lainnya bernama Tengku Aditya Hidayat dan Muhammad Ferdian dilumpuhkan dengan timah panas pada kedua kaki.
Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan anggota di lapangan untuk tak segan-segan memberi tindakan tegas.
"Lumpuhkan. Kalau mereka buat lagi, dan mengancam nyawa petugas, matikan saja," tegas Agus saat paparkan kasus ini di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan, Rabu (21/8/2019).
Keempat pelaku ini diketahui setidaknya telah beraksi sebanyak delapan kali di sejumlah titik di Medan sepanjang periode Juni hingga Juli lalu.
Dalam operasinya, mereka tak segan-segan melukai korban dengan senjata tajam.
Para tersangka menyasar tangan kanan korban sebagai target.
Beberapa korban yang dihadirkan dalam paparan itu, semuanya mengalami luka yang cukup parah pada tangan kanan.
Pelaku menyerang tangan mereka menggunakan parang dan samurai.

Tangan kanan dijadikan target sehingga bisa memudahkan pelaku untuk melumpuhkan korban.
Setelah korban lumpuh, pelaku bebas membawa kabur sepeda motor milik korban.
"Jika tangan kanan sudah luka, maka korban tak bisa lagi membawa sepeda motor. Mereka bukan hanya sekali melukai korban. Tapi berulang-ulang. Sadis," ungkap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto.