Oknum TNI yang Ucapkan Kata Rasis Kepada Mahasiswa Papua Nasibnya Sungguh Tak Terduga
Pengepungan di Asrama Papua Surabaya hingga kini masih membekas di pikiran masyarakat
Oknum TNI yang Ucapkan Kata Rasis Kepada Mahasiswa Papua Nasibnya Sungguh Tak Terduga
TRIBUNBATAM.id - Pengepungan di Asrama Papua Surabaya hingga kini masih membekas di pikiran masyarakat.
Perkataan rasis yang dilontarkan oleh oknum warga di lokasi Asrama Papua membuat masyarakat geram.
Akibatnya, dari isu rasisme di Asrama Papua, memicu tragedi yang berujung pada aksi kerusuhan.
• Rekaman Video Oknum TNI Diduga Bicara Rasis ke Mahasiswa Asrama Papua di Surabaya, Siap Dicopot
• Jokowi Perintahkan Kapolri Tindak Tegas Pelaku Rasisme, Undang Tokoh Papua ke Istana
Demonstrasi pun juga pecah di beberapa kota di Papua dan berujung dengan kerusuhan.
Melansir dari Grid.id (24/8/2019), belakangan beredar rekaman video yang berisi tentang dugaan awal mula ucapan rasis itu terjadi.
Dalam video itu nampak ucapan rasis itu diduga diucapkan pertama kali oleh oknum anggota TNI penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya pada 16 Agustus 2019.
Video itu pun tersebar di media sosial dan sosok oknum TNI tersebut kini telah terungkap.
• Rekaman Video Oknum TNI Diduga Bicara Rasis ke Mahasiswa Asrama Papua di Surabaya, Siap Dicopot
• Alin Sukendra Remuk, Suaminya yang Oknum TNI Bermesraan dengan Selingkuhan di Mobil Miliknya
Berdasarkan rekaman video yang beredar, oknum TNI tersebut datang ke Asrama Mahasiswa Papua bersama rombongan pejabat kecamatan, koramil, dan Polsekta Tambaksari.
Ia setelah beredar foto tiang bendera yang dipasang di depan asrama bengkok hingga menyentuh got.
Pimpinan rukun warga menyebut foto kondisi tiang dan bendera itu menyebar di grup Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pacar Keling, Tambaksari.
Mereka datang usai beredar foto tiang bendera yang dipasang di depan asrama bengkok hingga menyentuh selokan.
Siapa yang sebenarnya merusak tiang bendera?
"Kami tahu ketika TNI datang dobrak-dobrak tanpa pendekatan hukum, yang langsung main hakim sendiri dengan Satpol PP dan ormas reaksioner."
"Jadi sekali lagi kami tidak tahu soal kejadian bendera yang jatuh dan kami tidak pernah membuang bendera yang mereka maksud itu ke got," kata Dorlince.