Gelombang PHK di Batam Berlanjut, Kadis Tenaga Kerja Tak Khawatir, Mengapa?
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Kota Batam, diyakini sebagai salah satu efek regional, yang masih akan terasa.
Meski PHK berlanjut, Rudi yang juga mantan Kadis Perdagangan dan Perindustrian Kota Batam ini, tetap optimstis, angka pengangguran di kota Industri terbesar di Sumatera ini, tak akan tampil mencolok.
Mengapa?
Meski ada entitas usaha yang tutup, namun ada juga investor baru yang masuk.
Dia mencontohkan, investor asal Taiwan, PT Pegatron Technology Indonesia, yang berdomisili di kawasan industri Batamindo, Mukakuning, Batam, melaporkan akan membutuhkan 800 pekerja baru hingga akhir 2019 ini.
• Live Streaming Big Match Persija vs PSM Makassar, Balas Dendam Macan Kemayoran, Juku Eja Melawan
• HP ANDROID TERBARU 2019 - Bocoran Samsung Galaxy A91, Dukung Fast Charging 45W
• Ditolak Pas Ingin Balikan, Seorang Pria Tak Sengaja Bunuh sang Mantan dan Bunuh Diri Merasa Bersalah
• Internet Stroomnet PLN Ditawar Rp 89 Ribu Per Bulan, Kuota Unlimited dengan kecepatan 5Mbps
Industri chain supply gadget dan elektronik ini, kata Rudi melaporkan, sejak Mei lalu sudah mempekerjakan 300 tenaga lokal.
“Kalau peralatan baru sudah datang, akan mencukupkan hingga 800 orang,”
Data dinas yang dipimpinnya, mencatat tahun ini saja ada 4 investor baru, yang bisa menyerap hingga 1500 pekerja.
"Selain itu ada perusahaan ekspansi, artinya biasanya karya 1.000 ditambah dua ratus, seratus. Jadi sebenarnya terhadap PHK ini mereka berputar-putar di sini saja. Ada yang tutup ada yang buka," katanya.
Optimisme Rudi, bertambah sebab di APBD 2019 ini, pemerintah mengalokasikan dana cadangan Rp 19 miliar untuk program pelatihan bagi karyawan PHK.
Target peserta 2.000 angkatan kerja itu dilatih dan dimagangkan di sejumlah industri yang masih memiliki prospek.
• Pilih Stop Over di Singapura? Inilah 4 Keuntungan yang Bisa Kamu Dapatkan
• VIRAL Andi Sukma Bawa 3 Istri saat Pelantikan DPRD Luwu Utara, Semuanya Rukun
• Kasus Korupsi Tunjangan Rumah Dinas DPRD Natuna Mangkrak, MAKI Praperadilan Kejati Kepri
• 6 Foto Istri Bos TV Swasta Indonesia, Sosialita Hits dan Bergaya Hidup Mewah
Optimisme lainnya, dengan jumlah penduduk Kota Batam hingga 2019 ini mencapai 1,3 juta, pertumbuhan penduduk tertinggi pertama di Indonesia, sektor pekerja jasa bidang properti, konstruksi, hospitality, seperti hotel, kuliner dan pusat perbelanjaan, dan keuangan, masih memiliki prospek bagus.
Data dari Dinas Tenaga Kerja Batam, hingga Juni 2019 ini, jumlah pekerja mencapai 390 ribu orang.
Jumlah perusahaan atai industri di Batam 7,218 unit.
Sedangkan jumlah ekspatriat atau pekerja asing mencapai sekitar 3.500 orang.
Pertambahan indusri properti khususnya residensial, seperti apartemen, juga akan berkontribusi besar.