DEMO HONG KONG
Jelang Demo Hong Kong Besok, Bandara Siapkan Kemungkinan Terburuk, Aktivis Diteror dan Ditangkap
Suasana di Hong Kong makin memanas sehari menjelang demo besar-besaran "831 Decision", Sabtu besok. Aktivis diteror dan ditangkap, bandara waspada
Mengutip masalah keamanan, pasukan itu secara resmi menolak aplikasi front untuk mengadakan rapat umum di Chater Garden di Central pada jam 3 sore dan pawai terkait ke kantor penghubung Beijing di distrik Barat, dalam surat setebal lima halaman.
Itu adalah pertama kalinya pemimpin pasukan menolak demonstrasi dan pawai dari organisasi.
Pasukan itu mengatakan "cedera serius" telah diderita oleh para pemrotes, wartawan, perwira dan pengamat setelah 22 pawai dan demonstrasi yang diadakan sejak Juni, tujuh di antaranya diorganisir oleh front.
Ketua penyelenggara protes massa, Jimmy Sham Tsz-kit dan asistennya, Law Kwok-wai diserang saat makan di sebuah kafe di Jalan Tak Hing, Jordan.
Sebuah sumber kepolisian mengatakan dua pria non-China memakai masker wajah dan dipersenjatai dengan tongkat bisbol langsung menyerang dua orang tersebut.
"Kami percaya para penyerang menargetkan Sham tetapi temannya melindunginya dan mendapat pukulan di lengan," kata sumber itu.
Sham tidak terluka, tetapi Law dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di dekatnya.

Pekerja kafe menelepon polisi, tetapi para penyerang melarikan diri sebelum petugas datang, menurut juru bicara polisi.
Polisi menyisir daerah itu tetapi tidak ada yang tertangkap.
Front sendiri sedang berupaya mendapat legalitas dari polisi untuk aksi damai besok dengan melakukan banding karena polisi tidak memberi zizin.
"Para pengunjuk rasa tidak hanya menggunakan tindakan kekerasan, pembakaran dan blokade jalan, tetapi juga menggunakan bom molotov, bola baja, batu bata, tombak, tongkat dan senjata buatan sendiri untuk merusak fasilitas umum dalam skala besar, menggsanggu ketertiban dan membahayakan orang lain, kata polisi Hong Kong.
Berbicara pada konferensi pers, Kamis lalu, Asisten Komisaris Polisi Patrick Kwok Pak-chung mengatakan larangan itu didasarkan pada risiko keselamatan dan tidak ada hubungannya dengan mencoba "menyelamatkan muka" dari Beijing.
Seperti diketahui, para pendemo bermaksud akan berdemo di kantor penghubung pemerintah China di Hong Kong.
Pejabat polisi lainnya, Bonnie Leung Wing-man mengatakan, pihaknya telah "menyatakan perang terhadap semua pengunjuk rasa damai".
"Rapat umum dan pawai pada 31 Agustus seharusnya menjadi kesempatan lain bagi pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai," katanya. "Itu tawaran terbaik, tapi mereka (pendemo) menolaknya."